CovidCare.id – Tahlil lengkap biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk beberapa momen penting. Hal ini mengikuti tradisi muslim yang sangat identik.
Biasanya tahlil lengkap juga disertai terjemah sehingga masyarakat memahami tahlil yang sedang dibacakan.
Membaca tahlil lengkap dilakukan oleh para masyarakat muslim di bumi pertiwi yang ditujukan untuk memperingati haul. Yaitu hari lahir ulama maupun suatu kelompok pergerakan yang ada di Indonesia.
Selain itu juga biasa dibacakan pada saat walimahan, akikah, maupun berbagai momen penting lainnya.
Nah, artikel berita ini akan mengupas tentang tahlil lengkap. Tentu akan sangat membantu kamu untuk mengetahui tahlil lengkap dan benar. Pastikan kamu membaca artikel ini hingga tuntas ya.
Apa Itu Tahlil Lengkap dan Doa?
Tahlil adalah tradisi masyarakat nusantara untuk menunjukkan perasaan dan empati maupun simpati atas suatu keadaan. Bisa untuk menunjukkan rasa syukur maupun harapan untuk diberi keberkahan dan kemudahan.
Ada banyak jenis tahlilan. Biasanya akan banyak yang mencari versi tahlil lengkap. Tujuannya adalah untuk memudahkan banyak pihak dalam melangsungkan acara tahlilan.
Beberapa jenis tahlilan yang sering diadakan, yaitu:
- Mendoakan Jenazah Dengan Tahlil Lengkap
- Tahlil Lengkap Untuk Walimahan
- Bacaan Tahlil Lengkap Untuk Khitanan dan Akikah
- Haul dan Tahlil Lengkap
- Bentuk syukur untuk kehamilan
- Barzanji dengan tahlil lengkap
- Walimatussafar dengan tahlil lengkap
- Dan lainnya.
Biasanya agenda tahlil dilakukan bersama banyak anggota masyarakat. Salah satu diantaranya akan jadi pemandu lalu diikuti oleh masyarakat lainnya.
Selain untuk memperoleh apa yang diharapkan dari tahlilan, misalnya mendapat keberkahan untuk suatu pernikahan. Tahlilan juga dapat mengeratkan silaturahim diantara anggota masyarakat.
Menjadi wadah untuk bertemu dan berkumpulnya masyarakat sekaligus melafazkan kalimat-kalimat tauhid yang akan menambah suasana keimanan.
Hampir di semua wilayah yang ada di Indonesia mengenal adanya tahlilan. Hanya saja versi dan logatnya mungkin bisa berbeda.
Hal ini dipengaruhi budaya ]pada wilayah daerah masing-masing. Selanjutnya artikel ini akan mengupas tentang tahlil lengkap yang sudah umum digunakan.
Nantinya para pembaca akan dapat menggunakan artikel ini ketika mengikuti ataupun memimpin suatu tahlilan. Tahlil lengkap pada artikel ini disusun dari berbagai referensi yang akurat.
Dalil Bertahlil Tahlil Dengan Lengkap
Bertahlil tentunya juga harus memiliki landasan hukum yang benar. Seperti yang sudah umum adanya, tahlilan sendiri terdiri dari ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Diantaranya adalah Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan juga Surah An-Nas. Juga terdapat Ayat Kursi, beberapa ayat dari Surah Al-Baqarah lainnya. Selain beberapa ayat tersebut juga diisi dengan banyak bacaan dzikir.
Diantaranya seperti bacaan tahlil, bacaan tasbih, bacaan tahmid, membaca sholawat serta diakhiri dengan doa tahlil. Beberapa pandangan ulama terkait tahlilan didasarkan pada keutamaan menghadiahkan pahala Al-Qur’an.
Untuk kategori menghadiah bacaan Al-Qur’an kepada mayit maka hukumnya dianggap boleh, serta pahalanya akan mengalir kepada almarhum. Pandangan ini diambil oleh beberapa mazhab yang masyhur.
Salah satu dalil yang jumhur yang sering dijadikan dalil untuk bertahlil adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban Al-Hakik.
Rasulullah saw., bersabda “Perbanyaklah dari kalian dengan Al-Baqiyatus Sholihat”. Kemudian ada yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud Al-Baqiyatus Sholihat?”. Lalu Rasulullah saw., menjawab “ialah bacaan Takbir, bacaan tahlil, bacaan tahmid, tasbih serta La-Haula wa la-quwwata illa billah”.
Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad serta Abu Ya’la dengan jalur sanad yang dianggap hasan.
Berikut ini urutan tahlil lengkap yang umumnya dibacakan.
Pembuka Tahlil Lengkap Arab Latin
Pembuka tahlil ini sering dikenal dengan istilah bacaan tawassul dalam tahlil. Dimulai dengan lafadz “ilaa hadrotin…”. Hingga seterusnya diakhiri dengan lafadz “al-fatihah”. Artikel ini akan mengurai lebih banyak terkait makna yang terkadung dalam tahlil. Jika kamu ingin mendapati bacaan versi aslinya dapat kamu temukan dalam Al-Qur’an maupun buku tahlil.
Bacaan ini mengandung dua makna, yaitu mendoakan Nabi Muhammad saw., keluarga beliau serta para sahabat Rasulullah saw. Adapun makna yang kedua adalah mengandung doa kepada para Nabiyullah, kepada para Rasul, WaliyulLah dan juga para Syuhada. Selain itu juga mengandung doa kepada orang-orang yang dekat juga yang dicintai oleh Allah Ta’ala.
Adapun bacaan pembukaan tahlil atau bacaan tawassul secara utuh bermakna sebagai berikut:
“(Ditujukan) kepada Nabiyullah saw., atas kemuliaannya, Nabi Muhammad saw. Atas keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, istri-istri beliau, keturunan beliau. Kepada semuanya, al-fatihah”.
“(ditujukan) kepada kemuliaan atas saudara-saudara Nabi saw.. Baik kepada para Nabiyullah, Para Rasul Allah, Para Waliyullah, Para Syuhada, orang-orang sholih. Kepada para sahabat Rasul saw., para tabi’in, kepada para ulama yang telah mengamalkan banyak ilmunya”.
“Kepada orang-orang yang mukhlis (ikhlas), serta semua para pejuang di jalan Allah. Orang-orang yang dekat kepada Allah, al-fatihah”
“Kemudian ditujukan kepada para penghuni kubur yang muslim. Baik dari golongan laki-laki maupun perempuan,, orang-orang mukmin. Baik laki-laki maupun perempuan, dari timur hingga ke barat bumi, baik yang ada di daratan maupun yang di laut”.
“Khusus kepada ayah-ayah kami, Ibu kami, kakek kami, nenek kami, para Syaikhul Islam. Para syekh dari guru-guru kami, guru-guru kami, khususnya kepada…., Alfatihah”.
Disini ditambahi sesuai dengan tujuan tahlilan. Maksudnya adalah jika tahlilan ditujukan untuk doa kepada mayit, maka disebutkan demikian. Begitu juga dengan tujuan tahlilan lainnya.
Kemudian setelah selesai bacaan tawassul ini, maka akan diikuti dengan membaca Surah Al-fatihah. Surah ini dibaca secara bersama-sama dan tidak lirih.
Membaca Surah Al-Ikhlas Sebanyak 3 Kali
Setelah membaca lafadz tawassul serta surah al-fatihah, selanjutnya bacaan tahlil dilanjut dengan Surah Al-Ikhlas. Surah ini dibaca sebanyak 3 kali secara berurutan.
Kamu bisa menemukan surah ini dalam Al-Qur’an. Surah Al-Ikhlas merupakan surah ke 112 yang terdapat dalam Al-Qur’an. Begitu banyak keutamaan untuk membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.
Pada saat tahlilan, biasanya dalam membaca Surah Al-Ikhlas akan dipandu oleh satu orang untuk ayat pertamanya. Kemudian dilanjut oleh jamaah yang mengikuti tahlilan dalam menyempurnakan pembacaannya.
Membaca Tahlil Lengkap Serta bertakbir
Setelah selesai membaca Surah Al-ikhlas, selanjutnya adalah membaca kalimat tahlil lalu bertakbir. Lafadznya ialah Laa Ilaahaa illallahu, kemudian dilanjut dengan lafadz Allahu Akbar. Artinya: “Tiada Tuhan yang layak untuk disembah kecuali hanyalah Allah Ta’ala, Allahu Akbar”
Biasanya pada tahlil, tidak akan dipandu oleh satu orang yang membacakan. Namun dibaca secara bersama-sama oleh semua jamaah secara serentak. Baik tahlil maupun takbirnya, sebanyak satu kali saja.
Membaca Surah Al-Falaq
Kemudian jika jamaah sudah selesai membaca tahlil dan takbir, maka selanjutnya adalah membaca Surah Al-Falaq. Ayat pertama akan dipandu oleh satu orang, kemudian jamaah tahlilan akan melanjutkan ayat berikutnya hingga akhir. Jamaah membacakan secara bersama-sama hanya satu kali.
Surah Al-Falaq merupakan surah ke 113 dalam Al-Qur’an. Kamu dapat menemukannya dengan mudah dalam Al-Qur’anul karim.
Membaca Tahlil serta bertakbir
Sama dengan tahlil dan takbir yang dibacakan sebelum surah Al-Falaq. Begitu juga dengan ketentuannya. Hanya diucapkan satu kali secara bersama-sama.
Membaca Surah An-Nas
Membaca salah satu surah pada juz 30. Yaitu Surah An-Nas. Merupakan surah ke-114 dalam Al-Qur’anul Karim. Dibacakan hanya satu kali.
Nantinya untuk ayat yang pertama akan dibaca oleh yang memandu tahlilan. Kemudian jamaah mengikutinya untuk menyempurnakan bacaan Surah An-Nas. Dibaca secara bersama-sama oleh semua jamaah.
Membaca Tahlil serta bertakbir
Jika sudah selesai membaca surah An-Nas, maka dilanjut dengan membaca Tahlil dan bertakbir. Dibacakan satu kali secara bersama-sama oleh semua jumaah.
Membaca Surah Al-Fatihah
Selanjutnya adalah membaca surah al-fatihah secara bersama-sama. Dibaca hanya satu kali oleh semua jamaah. Pastikan jika kamu sedang mengikuti tahlilan, kamu membawa Al-Qur’an atau buku tahlil.
Hal ini merupakan salah satu adab dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Surah Al-Fatihah merupakan surah pada urutan pertama yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Membaca Surat Al-Baqarah pada ayat 1 sampai 5
Ketika membaca surah Al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5. Maka nantinya jamaah akan dipandu oleh satu orang yang membacakan ayat pertama. Kemudian jamaah tahlilan secara bersama-sama akan membacakan ayat 2 sampai ayat 4.
Ada banyak keutamaan membaca Surah Al-Baqarah. Kelima ayat ini juga mengandung makna yang sangat luar biasa.
Membaca Surah Al-Baqarah pada ayat 163
Dalam tahlilan, tidak semua ayat pada surah Al-Baqarah akan dibacakan. Hanya beberapa ayat saja. Setelah membaca ayat 1 sampai ayat 5, maka akan dilanjut dengan membaca ayat 163.
Ayat ini pada awalnya akan dibacakan oleh satu orang yang memandu, kemudian dilanjutkan oleh seluruh jamaah untuk menyempurnakannya.
Membaca Surah Al-Baqarah pada ayat 255 (ayat Kursi)
Ayat kursi yaitu ayat yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah tepatnya pada ayat 255. Ayat ini memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan.
Ketika membaca ayat kursi pada tahlil, maka diawali dengan seorang pemandu yang membaca awal ayat. Kemudian seluruh jamaah secara serentak mengikuti dan menyempurnakan bacaannya.
Membaca Surah Al-Baqarah pada ayat 284-286
Keempat ayat ini merupakan penghujung dari surah Al-Baqarah. Sudah menjadi kebiasaan keempat ayat ini dibacakan pada saat ada tahlilan. Juga memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan.
Pada saat membaca keempat ayat ini, terlebih dahulu akan di pandu oleh seseorang. Lalu dilanjutkan oleh seluruh jamaah untuk menyempurnakannya.
Membaca Surah Hud pada ayat 73
Surah Hud ayat 73 berbunyi: “Irhamna yaa Ar-Rahman Ar-Rahim”. Artinya adalah “Kasihanilah kami, yaa Rabb Tuhan yang Maha Pengasih”.
Ayat ini akan dibacakan sebanyak tiga kali. Sama seperti ayat lainnya yang dibacakan pada saat tahlilan. Maka ayat ini pun dibaca terlebih dahulu oleh seorang pemandu pada bagian awal kemudian dilanjutkan oleh seluruh jamaah.
Membaca Surah Al-Ahzab pada Ayat 33
Membaca surah al-ahzab ayat 33 adalah sebuah keutamaan. Adapun arti dari QS Al-Ahzab ayat 33 adalah: “Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan semua kotoran yang ada padamu. Wahai Ahlul-Bait. Serta mensucikan engkau dengan sebersih-bersihnya.”
Sama seperti ayat yang lainnya, dibaca hanya sekali. Dipandu oleh seseorang terlebih dahulu. Kemusian dilanjutkan dengan penyempurnaan bacaan oleh semua jamaah.
Membaca Surah Al-Ahzab pada Ayat 56
Adapun makna terjemahan dari QS Al-Ahzab ayat 56 adalah terkait Shalawat kepada Rasulullah saw. Diterjemahkan sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala beserta Malaikat-Malaikat Nya bersholawat kepada Nabi Muhammad saw”. “Wahai orang-orang mukmin, bersholawatlah kalian untuk Nabiyullah serta ucapkanlah salam kemuliaan baginya”.
Pada saat bertahlil, maka ayat ini dibaca sebanyak satu kali. Tidak ada pemandu dari seseorang. Maksudnya ialah dibaca secara bersama dan serentak oleh semua jamaah mulai dari awal hingga akhir ayat.
Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw., sebanyak 3 kali|| Tahlil Lengkap
Disunnahkan untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad saw. Maka dalam tahlil lengkap, juga diharuskan untuk membaca sholawat.
Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw., dibaca secara bersama-sama dan serentak.
Salam kepada Nabi Muhammad Saw
Biasanya sholawat dan salam kepada nabi Muhammad saw., sudah satu rangkaian. Maka untuk membaca salam ini juga dilakukan sama dengan tata cara membaca sholawat. Sama dengan penjelasan sebelumnya.
Membaca Surah Ali-Imran ayat 173 serta Surah Al-Anfal pada ayat 40
Surah Ali-Imran ayat 173 diakhiri terjemahan: “Cukuplah Allah Ta’ala yang menjadi Penolong bagi kami dan Allah ialah sebaik-baik Pelindung”.
Adapun QS Al-Anfal ayat 40 juga memiliki makna yang kurang lebih sama. Memiliki terjemahan sebagai berikut:
“Dan maka apabila mereka berpaling, sesungguhnya ketahuilah bahwasanya Allah Ta’ala adalah Pelindung bagimu. Allah aialah sebaik-baik Pelindung serja Dia-lah sebaik-baik Penolong.
Membaca Tahlil sebanyak 160 kali
Bacaan tahlil yang ada dalam tahlilan ialah Laa Ilaahaa illallahu. Dibaca secara bersama-sama oleh semua jamaah secara serentak.
Membaca Dua Kalimat Syahadat
Adapun membaca dua kalimat syahadat pada tahlilan adalah menjadi salh satu urutan wajib. Bunyinya adalah: “Asyhadu an-laa ilaaha illalLaahu, wa-asyhadu anna muhammad ar-rasuulullah”.
Maknanya adalah menunjukkan bahwa semua yang bertahlil kembali untuk menguatkan syahadatnya. Dibaca hanya satu kali dalam tahlil.
Terakhir Membaca Doa Tahlil
Sebagai penutup dalam tahlil lengkap, jamaah harus membaca doa tahlil. Biasanya sudah dimuat dalam buku-buku tahlilan. Biasanya akan dipandu oleh seseorang. Kemudian jamaah akan mengaminkan doa yang dibacakan tersebut.
Demikianlah penjelasan tentang tahlil lengkap dari covidcare.id. Artikel tentang tahlil lengkap ini dapat kamu pergunakan untuk mengikuti acara tahlilan. Jangan lupa share tulisan ini agar lebih banyak pihak yang mendapatkan manfaat dari tulisan ini.
Baca juga:
- Doa Setelah Sholat Dhuha Latin dan Artinya Sesuai Sunnah
- Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam Arab dan Latin
- Doa Sholat Taubat Arab, Latin Terlengkap Agar Terampuni
- Doa Mandi Wajib Pria dan Wanita Dan Tata Caranya
- Niat Sholat Hajat 4 Rakaat Serta Doa dan Tata Caranya
- Doa Ziarah Kubur Untuk Orang Tua Singkat Sesuai Sunnah
- Doa Iftitah Panjang Lengkap Mulai Dari Arab, Latin dan Artinya
- Doa Setelah Adzan – Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya