Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia, virus ini merupakan virus jenis baru dengan penularan yang sangat cepat dengan hanya melalui kontak fisik dengan penderita maupun kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan oleh pasien terinfeksi COVID-19. Indonesia pertama kali mengkonfirmasi adanya virus ini pada senin, 2 Maret 2020. Mulai saat itu sampai sekarang jumlah positif COVID-19 di Indonesia kian bertambah. Melihat kasus tersebut, membuat presiden Republik Indonesia, Joko widodo mengambil langkah-langkah untuk menghentikan rantai penularan COVID-19, berbagai kebijakan telah diambil dan diterapkan saat terkonfirmasinya COVID-19 masuk di Indonesia. Social distancing menjadi kebijakan yang pertama kali diterapkan di Indonesia, namun melihat masih banyaknya jumlah positif corona akhirnya pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan saat ini sudah dilakukan vaksinasi secara bertahap dan berkelanjutan

COVID-19 membawa dampak yang begitu besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, virus ini mampu mematikan pergerakan di semua sektor, tak terkecuali pada sektor pendidikan. Kegiatan pembelajaran di Indonesia belum 100% berjalan secara luring sehingga pembelajaran yang didapatkan kurang maksimal dan kurang efektif. Tak ingin terus menerus terjadi, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menginginkan kegiatan belajar mengajar secara daring kembali dibuka pada Juli 2021. Ia beralasan tidak ada tawar menawar demi pendidikan. Terlebih masa depan bangsa sangat bergantung pada sumber daya manusia yang unggul. Apabila kebijakan tersebut jadi dilakukan, maka dari itu perlu adanya kesiapan baik dari pemerintah, tenaga pendidik, orang tua maupun pelajar untuk melakukan kegiatan sekolah di era baru yaitu di masa pandemi.

Dalam menghadapi kegiatan PTM atau Proses Tatap Muka berikut merupakan tips yang perlu ditaati untuk pelajar maupun orang tua yang disampaikan oleh dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P (Dosen Fakultas Kedokteran UNEJ) saat kegiatan mini webinar TDKBC UNEJ Batch 1 (12/6/2021) :

1. Membiasakan anak disiplin protokol kesehatan (masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak)

2. Tidak melakukan kontak langsung dengan teman seperti bersalaman dan berbagi bekal makanan

3. Sepulang sekolah sebaiknya langsung mandi, keramas, ganti baju dan mencuci pakaian seragam yang sudah digunakan sebelumnya.

4. Melakukan pencegahan transmisi virus dari anak ke orang tua dengan tidak berkontak langsung sepulang sekolah.

Langkah-langkah tersebut wajib ditaati guna meminimalisir penularan COVID-19 saat kegiatan PTM berlangsung. Namun dilain sisi, pelajar di jenjang pendidikan TK dan SD yang notabennya masih belum paham betul penularan COVID-19 terkadang lalai dalam penerapan protokol kesehatan seperti membuka masker dan berkerumun sehingga perilaku tersebut dapat mengkhawatirkan banyak orang tua, selain dengan protokol kesehatan dr. Angga, Sp.P menyebutkan bahwa alangkah baiknya anak juga diberikan suplemen yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk mencegah adanya inflamasi yang berat.

Penulis,

Alwi Dwi Mukti Wibowo

Kelompok P

Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021

DPL: dr. Al Munawir M.Kes, Ph.D