Rabu, 23 Juni 2021- Berita hoax sudah merajalela diseluruh lingkungan dan menyerang berbagai lapisan masyarakat. Berita hoax menjadi suatu hal yang membuat bingung para konsumennya, bahkan berita hoax juga dapat menimbulkan suatu perpecahan. Seperti halnya di lingkungan Universitas Jember, apakah ada celah penyebaran berita hoax di dalamnya? Dari narasumber terpercaya yaitu Bapak Rokhman Hidayanto selaku pihak HUMAS Universitas Jember akan kita kupas tuntas dalam pemilahan berita hoax di lingkungan Universitas Jember.

Berdasarkan rumor yang beredar, kegiatan di Universitas sudah mulai banyak dilaksanakan dan yang ditakutkan adalah penyebaran COVID-19. Dari pernyataan tersebut Bapak Rokhman menanggapi bahwa Tupoksi Humas dalam melihat hal tersebut tergantung ada tidaknya bersinggungan dengan orang banyak, offline dibatasi, banyak kegiatan yang dilakukan secara daring (hosting dan streaming) kadang hosting saja kadang streaming. Untuk pertemuan yang kapasitasnya besar, baru menggunakan akun milik Humas Universitas Jember. Sehingga akun banyak digunakan untuk kegiatan civitas, mulai dari perizinan penggunaan akun ZOOM, hingga pelaksanaan kegiatan dimana humas yang akan menghandlenya. Humas hanya membukakan, salah satu jadi co host, acara mulai Humas tinggal. Itu paling ringan. Kadang acara di streamingkan tayang di media contohnya Youtube yang di link ke website UNEJ. Hosting Humas harus datang ke tempat lokasi dalam satu ruang berkelompok mereka di shoot dengan kamera yang berkomunikasi dengan Zoom yang dilakukan oleh Humas. Jadi belum tentu semua kegiatan bertemu dengan banyak orang. Banyak pun masih dibatasi, setiap kegiatan aturannya offline maupun datang ke lokasi harus dari rekomendasi Tim TDKB COVID-19.

Pentingnya prosedur dalam pra acara kegiatan juga dijaga ketat dan hal yang harus dilaksanakan dalam mengadakan suatu acara di lingkungan Universitas Jember yakni memberikan berkas yang dibawa ke Humas. Berkas tersebut berisi tentang konten seperti logo apa sudah benar, penggunaan kalimat (media luar ruang), media dalam (sosial media, broadcast, website). Serta dilakukan pengecekan jenis acara resmi maupun non-resmi dengan dibuktikan terbitnya surat izin kegiatan yang didapat ke Humas dengan surat permohonan penggunaan akun sosial media yang dibutuhkan dan telah ditanda tangani oleh ketua panitia dan pembina, jadi bisa melalui email tidak perlu datang langsung, komunikasi via email, meskipun ada yang datang offline akan tetap dilayani, tetapi disarankan melalui email. Memo sudah terintegrasi ke Sister (sudah paperlest). Sehingga sudah mengurangi pertemuan dengan panitia, jadi bertemu hanya saat hari H.

Segala berita kegiatan dan berita lainnya kecil kemungkinan untuk terjadi hoax, karena semua sudah mendapatkan seleksi terlebih dahulu, namun proses tersebut tidak selamanya melalui Humas. Website dan sosial media untuk kegiatan civitas akademik, diluar itu apabila ada kerja sama, atau jika ada luar pengumuman tentang lowongan pekerjaan oleh LP3M akan tetap di pilah oleh Humas dari sumber kegiatannya juga akan dikelola atau dicek dan dilakukan screening apabila tidak lolos maka berita tersebut tidak akan di publish. Selain itu, Humas UNEJ juga memiliki Whatsapp pengelola website, digrub tersebut akan disampaikan SOP (Standard Operasional Prosedur) dan pelatihan kehumasan, serta cara memfungsikan media yang dikelola fakultas untuk sarana publikasi fakultas, sehingga fakultas memiliki otoritas sendiri untuk mengelola namun tetap harus berkoordinasi dengan pihak Humas UNEJ.

Berikut tips dan trik dalam mencegah berita hoax adalah :

1. Carilah informasi dari sumber terpercaya atau cari sumber yang resmi;

2. Jangan hanya percaya dari katanya (seperti informasi untuk maba, dengan sumber informasi paling terpercaya yaitu dari website UNEJ);

3. Jangan menyebarkan berita apabila belum mendapat informasi resmi dari websitenya.

Penulis,

Rafli Rahmantio Guntoro 192010101087

Kelompok C

Relawan TTDKBC

Dosen Pembina Lapangan: Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed

NIP 199211032019031014

Referensi:

Nurislaminingsih, Rizki.2020. Layanan Pengetahuan tentang Covid-19 di Lembaga Informasi. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol.4(No.1): 20-37.