Berawal dari merebaknya kasus COVID-19 di Wuhan pada awal tahun 2020 yang menimbulkan kehebohan bahkan sampai menjangkau seluruh dunia, salah satunya negara kita sendiri yaitu Indonesia. Kehebohan ini dipicu oleh banyaknya jumlah korban dalam waktu yang singkat (Mungkasa, O. , 2020).

Dengan adanya pandemi COVID-19 ini presiden mengimbau masyarakatnya untuk meminimalisasi penyebaran virus corona dengan cara meminta masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah atau disebut dengan secara daring atau online (Kemenkeu, 2020).

Kegiatan yang dilakukan secara online atau daring dapat membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer, laptop, maupun gadget. Sementara itu, Penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berdampak pada kesehatan mata. Hal tersebut dikarenakan pada layar gadget seperti smartphone maupun laptop yang digunakan sehari-hari menghasilkan pantulan sinar kuat yang disebut dengan High Energy Visible (heV) atau biasa dikenal dengan blue light yang dapat merusak fungsi sel makula (Puspa, A. K., dkk, 2018).

Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mata di masa pandemi COVID-19 ini? Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Ns.Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep., MB pemegang Mata Kuliah Medikal Bedah memberikan beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mata di masa pandemi COVID-19 ini. Salah satunya yaitu dengan memberikan kesempatan istirahat untuk mata yang idealnya adalah 1 jam untuk mencegah terjadinya resiko kelelahan pada mata atau menerapkan metode 10.10.10 atau 20.20.20.

Maksud dari metode 10.10.10 yaitu setiap 10 menit mengalihkan pandangan dari layar monitor dengan memandang suatu benda dengan jarak 10 meter selama 10 detik. Cara ini diigunakan untuk merilekskan otot okuler mata karena terlalu lama menatap layar monitor.

Jadi, ketika kita melakukan kegiatan daring, setiap 10 menit melihat layar, pandangan mata dialihkan untuk melihat sesuatu yang hijau-hijau seperti taman atau dedaunan sejauh 10 meter selama 10 detik untuk merilekskan otot okuler yang terdapat disekitar bola mata. terangnya dalam wawancara online via zoom, Rabu (25/05/21).

Selain hal tersebut, yaitu mengatur jarak monitor 50 sampai 70 cm, mengatur kecerahan layar dan mengatur antara tulisan dengan warna background layar.

Sebaiknya mengatur kecerahan layar supaya tidak terlalu terang atau terlalu gelap, karena hal ini mempengaruhi tingkat akomodasi mata. Kemudian kontras antara warna background dengan tulisannya. Misalkan warna hitam dengan putih . terangnya.

Terdapat beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata yaitu berkedip secara teratur untuk mensirkulasikan cairan airmata yang ada di kelenjar lakrimalis dan untuk orang yang sudah mengalami gangguan mata atau lansia maka bisa menggunakan obat tetes mata, akan tetapi seperlunya saja.

Dan yang terakhir yaitu melakukan pemeriksaan mata secara reguler ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk kesehatan mata kita.

-------------------------------

Penulis,

Alifa Zahratul Aisyiah

Kelompok AH

Relawan Tim TTDKB

DPL : Ns.Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep., MB

DAFTAR PUSTAKA

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13014/Bekerja-dari-Rumah-Work-From-Home-Dari-Sudut-Pandang-Unit-Kepatuhan-Internal.html diakses pada tanggal 26 Mei 2021, pukul 19.41 WIB

Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 126 150. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119

Puspa, A. K., Loebis, R., Nuswantoro, D. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Penurunan Kualitas Penglihatan Siswa Sekolah Dasar. Global Medical and Health Communication, 6(47), 28 33.