Pandemi Covid-19 sudah lama terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sudah banyak dampak yang terjadi akibat adanya penyebaran virus corona yang berkepanjangan. Mulai dari dampak sosisal, ekonomi bahkan dampak pada sistem pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini dan mengurangi adanya transmisi dari penyebaran virus corona.

Salah satu upaya yang dilakukan Universitas Jember dalam membantu pencegahan penyebaran corona adalah dengan membentuk tim relawan TTDKBC (Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Covid-19). Pembentukan tim tersebut terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas yang nantinya akan melaksanakan kegaiatan untuk menunjang proses pencegahan virus corona.

Pada hari Senin, 10 Januari 2022 salah satu tim relawan TTDKBC Batch-2 dari kelompok 21 yang beranggotakan Giovanni, Hanu Neda, Witri, Dhea Nanda Aliefia dan Nadya Amirul melakukan salah satu upaya pencegahan penyebaran virus covid-19. Kegiatan yang dilakukan pada hari itu adalah pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan alat yang sudah tidak asing bagi kita yaitu thermogun. Alat tersebut akan mendeteksi suhu tubuh dengan cepat ketika bagian dari tubuh kita seperti tangan didekatkan ke sensor dari alat tersebut. Tidak lama setelah tangan kita di dekatkan maka akan muncul hasil suhu badan yang tertera pada alatnya. Saat ini pengecekan suhu menggunakan thermogun merupakan langkah yang efektif dan efisien karena hasil yang didapatkan sangat cepat dan proses pengecekannya juga sangat mudah.

Di lingkungan FISIP tim Relawan TTDKBC kelompok 21 melakukan pengecekan suhu tubuh di depan gerbang pintu masuk FISIP UNEJ. Dengan melakukan pengecekan suhu di tempat tersebut, maka setiap orang yang akan masuk ke lingkungan FISIP dipastikan telah diukur suhunya.

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada mahasiswa dan staf yang masuk ke lingkungan FISIP menunjukan suhu tubuh yang normal dengan rata rata sekitar 37 C. Menurut WHO suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5-37,5 C. Apabila suhu tubuh seseorang melebih 38 C maka seseorang mengalami demam. Dalam keadaan pandemic Covid-19 seseorang yang mengalami demam perlu diwaspadai, karena salah satu gejala yang dapat muncul ketika terjangkit virus corona adalah demam yang tinggi. Namun dalam proses diagnosisnya tetap memerlukan kriteria dan pemeriksaan lain untuk mendukung.

Pada hari itu, meskipun dalam keadaan libur semester namun lingkungan FISIP terlihat cukup ramai. Dalam keadaan tersebut para civitas di lingkungan FISIP terlihat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada diantaranya seperti memakai masker dan menjaga jarak. Sehingga hal tersebut tentunya harus selalu dilakukan disaat masa pandemi ini agar dapat mengurangi transmisi penyebaran virus covid-19.