Sabtu (5 Juni 2021), Sejak awal Maret 2020, istilah Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH) seakan menjadi topik utama di semua lini komunikasi di Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan social distancing atas penyebaran virus Corona (Covid19) yang oleh WHO sudah ditetapkan menjadi Pandemi. Sebelum Indonesia, di beberapa negara dengan tingkat kasus penyebaran virus corona yang lebih tinggi dan sudah lebih dulu menerapkan Work From Home (WFH) dalam aktivitas warganya (termasuk aktivitas bidang pendidikan). Pemerintah, Perusahaan, Lembaga pendidikan, serta masyarakat pun mulai menerapkan metode serta moda platform (program aplikasi) pendukung yang dapat membuat kegiatan Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH) menjadi efektif serta tetap menjaga produktivitas kerja maupun belajar.

Kini ada asumsi bahwa bekerja dari rumah akan menjadi sesuatu budaya kerja yang normal bagi kebanyakan dari kita (guru, dan siswa). Di Indonesia, beberapa guru harus mengerjakan tugas pembelajaran dari rumah (secara kontinyu dan sebagai rutinitas terkendali) secara berkelanjutan. Artinya, mereka berpeluang tidak produktif bekerja di lingkungan yang sama sekali baru dan tanpa pengawasan pimpinan (secara inten). Namun ada sejumlah cara menyiasati persoalan itu, terutama mencegah para guru kebingungan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat dan efektif, serta pengembangan profesi berkelanjutan, pasti ingin produktif dalam memanfaatkan waktu di masa pandemic Covid 19. Dengan demikian manajemen waktu harus dilakukan dan dikendalikan secara baik untuk meningkatkan kualitas profesionalitas guru sebagai pendidik professional. Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Jember juga melakukan himbauan dari pemerintah pada acara Workshop Kampus Merdeka yang dilaksanakan di Hotel Meotel Jember. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 dosen akuntansi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan seperti memakai masker dan tetap menjaga jarak. Juga dilakukan daring (online) bagi narasumber yang berada di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pemeriksaan suhu dilakukan sebelum memasuki ruangan dengan melakukan pengecekan pada check poin dengan mengharuskan mengisi daftar hadir terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pemberian handsanitizer dan pengecekan suhu menggunakan perangkat pintar untuk menghindar kontak langsung atau bersentuhan secara langsung. Penerapan penggunaan masker secara ketat diterapkan dalam berlangsungnya acara dengan mengingat bahwa ruang acara merupakan ruangan berAC dengan telah dilakukan desinfektan ruangan dan perabotan yang digunakan sebelum acara dimulai. Selama berjalannya acara telah menerapkan jaga jarak dengan memberikan jarak untuk kursi pengguna satu dengan lainnya untuk mentaati prokes yang telah ada.

Kegiatan workshop dilakukan dengan menaati secara ketat protokol kesehatan yang ada seperti tersedianya handsanitizer yang diletakkan di meja registrasi sebelum memasuki ruangan. Juga semua peserta workshop tetap memakai masker selama kegiatan berlangsung dan tetap menjaga jarak. Walaupun harus menaati protokol kesehatan, acara workshop tetap berlangsung kondusif.

Workshop dilakukan selama dua hari yaitu Hari Sabtu, 5 Juni 2021 dan Hari Minggu, 6 Juni 2021. Workshop dimulai pada pukul 9.00 WIB dan registrasi dimulai pukul 8.30 WIB. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian himbauan oleh tim relawan COVID-19 disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan.

Penulis,

Emira Dwika Chairunnisa

Relawan Tim TDKB

dr. Ulfa Elfiah, M.Kes, Sp.BP-RE(K)