“VAKSIN, AMANKAH UNTUK PENDERITA DIABETES MELITUS (DM)?”
Beranda > Artikel > “VAKSIN, AMANKAH UNTUK PENDERITA DIABETES MELITUS (DM)?”
bg-artikle

Hingga saat ini virus corona belum juga berakhir. Guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi mengembangkan gejala yang lebih parah jika memiliki penyakit penyerta, termasuk diabetes. Pasien diabetes merupakan kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19, karena mengalami penurunan sistem imun. Jadi apakah pasien diabetes merupakan salah satu orang yang tidak bisa divaksin? dan amankah vaksin bagi pasien diabetes?

Dalam wawancara bersama dr. Ahmad Danial Sp.PD yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di beberapa Rumah Sakit serta Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Covid-19 di RSU Al Islam HM Mawardi mengatakan, pasien diabetes merupakan prioritas utama pasien yang harus divaksin pada saat pandemi ini. Mengapa demikian? Dikarenakan diabetes merupakan penyakit penyerta yang menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup tinggi pada pasien yang terkena COVID-19. Data dari kementerian kesehatan pada 13 Oktober 2020 menunjukkan bahwa DM merupakan penyakit penyerta terbanyak kedua pada pasien COVID-19. Angka kematian pasien COVID-19 dengan penyakit DM cukup tinggi pula, mencapai 11,6%.

Begitu pula dengan American Diabetes Association yang menyarankan untuk memprioritaskan vaksinasi COVID-19 pada pasien diabetes walaupun ada kekhawatiran bahwa pasien diabetes mungkin tidak bisa membentuk respons antibodi yang optimal setelah dilakukan pemberian vaksin. Selain itu, World Health Organization (WHO) juga telah menyarankan pula penggunaan vaksin AZD1222 yang diproduksi oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca pada orang dengan penyakit penyerta seperti penderita DM. Hasil penelitian yang dilakukan WHO ini menunjukkan bahwa vaksin memiliki keamanan dan efektivitas yang sama dengan pasien tanpa penyakit penyerta.

Berdasarkan penjelasan diatas, ternyata vaksin virus corona aman untuk penderita diabetes. Tetapi, adakah hal-hal yang harus dilakukan penderita diabetes sebelum divaksin? Seperti yang dikatakan dr. Danial terdapat beberapa hal yang harus dilakukan sebelum vaksin yaitu:

  1. Penderita harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi sebelum vaksin, antara lain penderita DM dalam kondisi sehat dan gula darah terkontrol dengan baik.

  2. Istirahat cukup sebelum vaksin,

  3. Obat DM tetap diminum teratur, dan hindari kecemasan berlebih terkait pemberian vaksin COVID-19.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) yang menyarankan pasien-pasien diabetes untuk mengontrolkan gula darahnya dengan baik sebelum dilakukan vaksin dan yang boleh diberikan vaksin COVID-19 jika tidak didapatkan komplikasi akut dari penyakit diabetes.

Lalu, apakah ada efek samping dari pemberian vaksin untuk penderita diabetes? Secara umum tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap efek samping yang terjadi baik pada pasien sehat ataupun pasien DM yang telah melakukan vaksinasi. Ketika mendapatkan vaksin, tubuh akan mulai memproduksi apa yang disebut respons imun. Tubuh hanya bereaksi terhadap vaksin karena menganggap ada benda asing yang masuk ke tubuh kita. respon umumnya yang terjadi antara lain seperti nyeri pada tempat suntikan, gejala seperti mengalami influenza (Flu Like Syndrome), demam, atau mual dan muntah. Sejauh keluhan yang terasa masih ringan seperti yang disebutkan, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan karena efek samping pada akhirnya akan menghilang.

Oleh sebab itu menurut dr. Danial, vaksinasi dapat dilakukan sesegera mungkin bila tidak didapatkan suatu kondisi komplikasi akut. Dalam melakukan vaksinasi harus tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan antara lain tetap memakai masker, jaga jarak, pilih sarana vaksinasi dengan sirkulasi udara yang baik. Kendalikan gula darah lebih baik lagi, tidak perlu takut untuk berobat demi mencegah komplikasi, tetap jalankan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari dan jangan takut melakukan vaksinasi pesan dr. Danial yang juga anggota tim PINERE (Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging) Covid-19 RSU Al Islam HM Mawardi.

Penulis,

Farikha Mualida Nafi Arti

Kelompok V

Relawan TDKB COVID-19 Batch 1

DPL: dr. Adelia Handoko, M.Si.

Terbit tanggal 15 Juli 2021
Covid
Vaksin
Rumah Sakit
Bagikan ke lainnya

Artikel Lainnya
  • Judul Artikel
    Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19

    2 Juli 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Kondisi Perekonomian Usaha Kesehatan di Tengah Pandemi

    25 Desember 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?

    20 Januari 2022

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember

    15 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin

    29 Juni 2021

    Baca Artikel