-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Sedentary Lifestyle, Memperburuk Kesehatan di Masa Pandemi?

Sedentary lifestyle menurut Kemenkes adalah salah satu jenis gaya hidup di mana seseorang kurang melakukan gerak atau pun kurang melakukan aktivitas fisik yang berarti. Menurut WHO, sedentary lifestyle merupakan salah satu penyebab utama kematian, penyakit dan kecacatan (WHO, 2002). Sekitar dua juta kematian setiap tahunnya merupakan akibat dari kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan faktor resiko penyebab kematian, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, obesitas, depresi dan kecemasan.
Setahun lebih pendemi COVID-19 berlangsung di Indonesia, telah banyak kebijakan yang ditetapkan pemerintah guna menekan peningkatan kasus COVID-19. Salah satu kebijakan yang ditetapkan adalah social distancing, sehingga mengharuskan masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah (Muflihah dan Wardhani, 2021). Menurut Bapak Taufan Asrisyah Ode, S.KM, M.Kes selaku dosen Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember. Sedentary lifestyle bukanlah suatu topik permasalahan yang baru. Namun dengan adanya pandemi COVID-19, seseorang lebih rentan jatuh dalam kondisi sedentary lifestyle.
Sedentary lifestyle sendiri membawa dampak buruk pada kesehatan seseorang, bukan hanya kesehatan jiwa, kesehatan mental pun dapat terpengaruh. Bapak Taufan Asrisyah Ode, S.KM, M.Kes memberikan tips agar kita sebagai mahasiswa dapat terhindar dari sedentary lifestyle, salah satunya yaitu melakukan stretching di tengah pergantian jadwal perkuliahan. Juga bisa memasang alarm di telepon seluler atau jam tangan yang dapat mengingatkan kita untuk melakukan gerakan-gerakan ringan setelah seharian duduk di depan laptop. Selain itu, kita juga dianjurkan melakukan beberapa aktivitas fisik misalnya jogging. Selain memperbanyak aktivitas fisik, tak lupa untuk selalu memperhatikan asupan makanan yang bergizi. Aktivitas fisik tidaklah berarti jika tidak diimbangi dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi lengkap.
Melakukan aktivitas fisik mungkin bagi sebagian orang merupakan suatu hal yang sulit dilakukan, entah karena tidak ada waktu luang atau memang tidak ada niat untuk melakukannya. Menurut Bapak Taufan Asrisyah Ode, S.KM, M.Kes, melakukan edukasi mengenai bahaya sedentary lifestyle sangat perlu dilakukan. Akan tetapi harus dipahami dulu sasarannya siapa, karena berbeda sasaran berbeda pula media komunikasi edukasinya. Jika sasarannya mahasiswa, edukasi yang diberikan bisa berupa video atau poster yang menarik yang dapat disebarkan melalui berbagai kanal media sosial.
Aktvitas fisik berperan penting dalam menjaga imunitas tubuh. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, jika sistem imun terjaga maka bisa berfungsi sebagai tameng dari virus yang akan menghadang. Pasien terkonfirmasi COVID-19 pun masih dianjurkan melakukan aktivitas fisik ringan dan sedang, karena hal ini berguna untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh. Seorang yang sehat pun diharuskan selalu melakukan aktivitas fisik, mari kita tanamkan niat untuk selalu melakukan aktivitas fisik agar terhindar dari sedentary lifestyle!
Relawan TTDKBC
Penulis,
Mir atul Munfariha
Kelompok AF
DPL : Afif Hamdalah, S.KM., M.Kes
Sumber :
Muflihah, N. dan R. R. Wardhani. 2021. Identifikasi sedentary behaviour di masa pandemic covid-19 ; narrative review. 1(1):15 22.
WHO. 2002. SEDENTARY LIFESTYLE: A GLOBAL PUBLIC HEALTH PROBLEM. https://www.who.int/docstore/world-health-day/2002/fact_sheets4.en.pdf
Terbit tanggal
4 Juli 2021
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya