Risiko Penderita Hipertensi Terhadap Penularan COVID-19 serta Langkah Pencegahannya
Beranda > Artikel > Risiko Penderita Hipertensi Terhadap Penularan COVID-19 serta Langkah Pencegahannya
bg-artikle

World Health Organization menyatakan COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak Negara di seluruh dunia salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia kasus yang terkonfirmasi COVID-19 sejumlah 1.950.276 juta. Dalam konteks COVID-19, orang yang mempunyai penyakit penyerta memiliki resiko tertular virus COVID-19 lebih tinggi. Salah satu penyakit penyerta adalah hipertensi, hipertensi sendiri memiliki pengertian yaitu kenaikan dari tekanan darah atau kita sebut dengan darah tinggi. Seseorang dikatakan hipertensi, apabila terjadi peningkatan tekanan darah sistolik (tekanan saat jantung mengalami kontraksi) lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic (tekanan saat jantung mengembang atau relaksasi) lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang.

Menurut dr. Ahmad Danial Sp.PD, orang dengan penyakit penyerta merupakan salah satu kelompok yang sangat rentan terpapar virus COVID-19. Salah satu penyakit penyerta yang meningkatkan angka kesakitan dan juga angka kematian tertinggi pada pasien COVID-19 adalah hipertensi. Sebuah penelitian di Italia melaporkan bahwa dari 8,8% kematian pasien COVID-19, 96,1% orang memiliki setidaknya satu penyakit penyerta. Dan penyakit penyerta yang paling umum hipertensi (66% kematian), diabetes tipe 2 (29,8% kematian), penyakit jantung iskemik (27,6% kematian), fibrilasi atrium (23,1% kematian) dan gagal ginjal kronis (20,2% kematian). Apabila seseorang terinfeksi COVID-19 dan memiliki hipertensi, maka risiko untuk terjadinya infeksi yang lebih berat sangat mungkin terjadi dikarenakan hipertensi juga mengakibatkan gangguan regulasi dari reseptor virus COVID-19, yang berakibat infeksi menjadi sangat berat.

Selain itu, dr. Ahmad Danial Sp.PD juga menjelaskan cara seorang penderita hipertensi agar dapat terhindar dari penularan COVID-19 yaitu memperbaiki gaya hidup, baik itu dengan menjaga pola makan atau dengan olahraga, hindari kecemasan , stop merokok, dan mengurangi konsumsi kopi, alkohol dan garam. Olahraga dengan durasi 30 menit setiap sesi, lakukan 3-5 kali dalam seminggu, meningkatkan kepatuhan dalam meminum obat anti hipertensi,memonitoring tekanan darah secara rutin, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Menerapkan protokol kesehatan adalah salah satu cara yang sangat efektif dan efisien untuk menjaga diri dari virus COVID-19, selain itu program vaksinasi yang telah ada dapat diberikan. Sampai saat ini semua jenis vaksin COVID-19 hanya astrazeneca yang terbukti dapat mencegah penularan. Untuk vaksin COVID-19 jenis yang lainnya belum terbukti dapat mencegah penularan tetapi dapat menurunkan resiko terjadinya COVID-19 dengan gejala berat dan memerlukan perawatan intensif bila terpapar dengan virus COVID-19 ini.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan penderita hipertensi yang akan melakukan vaksinasi dengan syarat tekanan darah tidak lebih tinggi dari 180/110 pada saat vaksinasi dan memiliki tekanan darah yang terkontrol sebelumnya. Saat vaksinasi tidak didapatkan gejala kelainan jantung yang akut baik komplikasi dari hipertensi atau yang lainnya. Bila saat vaksinasi akan dilakukan tekanan darah menunjukkan lebih dari 180/110 sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang sebanyak tiga kali pemeriksaan dengan catatan tidak boleh merokok, tidak minum kopi minimal 30 menit sebelum pemeriksaan, posisi duduk dengan cuff tensi setinggi dada, pasien sudah duduk 3-5 menit dan dalam keadaan tenang. Hasil pemeriksaan dirata-ratakan. Jika tekanan darah diatas 180/110 maka vaksinasi tidak dianjurkan walaupun tanpa gejala. Dan syarat yang lain yang juga penting yaitu lakukan vaksinasi dengan protokol kesehatan yang ketat.


dr. Ahmad Danial Sp.PD juga menyarankan untuk penderita hipertensi dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 ini adalah kendalikan tensi lebih baik lagi, jalankan protokol kesehatan dengan baik, tidak perlu takut untuk melakukan vaksinasi, jika mengalami gejala dan tanda COVID-19 segera periksakan diri.

Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021

Penulis:

Rama Ilmiawan Bagus S

Kelompok T

DPL: Dr. Apt. Dian Agung Pangaribowo, M.Farm.

Terbit tanggal 4 Juli 2021
Covid
Bagikan ke lainnya

Artikel Lainnya
  • Judul Artikel
    Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19

    2 Juli 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Kondisi Perekonomian Usaha Kesehatan di Tengah Pandemi

    25 Desember 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?

    20 Januari 2022

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember

    15 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin

    29 Juni 2021

    Baca Artikel