JEMBER - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pernah menargetkan Indonesia bisa menjadi negara pertama di dunia yang keluar dari pandemi Covid-19. Berhubungan dengan hal tersebut, Universitas Jember turut andil memegang peran dengan membentuk Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona-19 (TTDKBC) Batch 2 Tahun 2021. Dimana relawan TTDKBC Batch 2 ini bertujuan untuk memutus rantai penularan virus corona di area kampus Universitas Jember dan sekitarnya. Terdapat berbagai kelompok yang tergabung dalam relawan TTDKBC sedang berlomba-lomba membarikan edukasi, pencegahan dan penanggulangan terhadap adanya Covid-19.

Rabu, 19 Januari 2022 - Kelompok 26 relawan TTDKBC Batch 2 yang terdiri dari Aina Fanny Rahmadian Adnanto, Puti Maulida Hanum, Anggun Marcelina, Fahri Wardiansah, Yakub Hendrikson Manurung dan Muhammad Luthfilllah Azhar Prasada melakukan kegiatan visitasi di berbagai tempat sekitar area kampus UNEJ. Caf Kopi Samidjoyo salah satu tempat yang menjadi target sasaran. Caf yang beralamatkan di Jl. Sumatra No.91, Tegal Boto Lor, Sumbersari, Jember ini masih terbilang muda karena baru berdiri pada awal bulan Desember 2021.

Salah satu alasan pemilihan Caf Kopi Samidjoyo ini yaitu lokasinya yang sangat stategis dan cukup banyak pembeli yang berkunjung. Caf ini lumayan luas, terdapat dua lantai dengan dilengkapi ventilasi udara yang lebar. Selain itu, di dalam caf sudah tersedia handsanitizer bagi pengunjung. Namun sangat disayangkan caf ini belum menyediakan fasilitas tempat cuci tangan khusus untuk pengunjung. Sebenarnya sudah kami siapkan peralatan untuk membuat wastafel, hanya saja masih belum kami bikin karena caf ini baru berdiri bulan kemarin. Kami bisa saja menyediakan tempat cuci tangan sementara dari botol, tapi itu akan mengganggu tata ruang caf ini, Ujar Aris, manager caf Kopi Samidjoyo. Sejauh ini pengunjung mencuci tangan di dalam kamar mandi yang telah kami sediakan, lanjutnya.

Caf Kopi Samidjoyo buka satu hari penuh (24 jam) serta memiliki 12 pegawai yang terbagi atas empat shift dan setiap shift ada tiga pegawai yang bekerja. Semua pegawai sudah mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak serta telah melakukan vaksinasi. Di sisi lain, jumlah pengunjung caf Kopi Samidjoyo bisa mencapat sekitar 30 pengunjung yang datang setiap harinya. Salah satu pegawai menjelaskan, masih banyak pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan. Pada awalnya pengunjung yang datang sudah memakai masker tapi setelah pengunjung masuk dan duduk, masker tersebut dilepas, begitupun untuk tempat duduknya tidak ada jarak antar pengujung. Salah satu pegawai juga menjelaskan, sejauh ini caf Kopi Samidjoyo tidak pernah mendapatkan teguran dari satgas Covid-19 walaupun caf buka dalam waktu 24 jam.

Selama kunjungan, Kelompok 26 melakukan sharing serta penyuluhan kepada manager dan pegawai caf seputar protokol kesehatan yang wajib diterapkan. Hal tersebut guna memutus rantai penularan Covid-19. Selain itu, kelompok 26 juga mengingatkan kepada manager caf supaya memberikan fasilitas tempat cuci tangan serta dihimbau untuk selalu mengingatkan pengunjung untuk tetap mematuhi protocol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas). Tidak lupa, Kelompok 26 memberikan APD berupa masker agar bisa dibagikan kembali kepada pengunjung jika ada yang tidak memakai masker. Terakhir, penempelan poster 6 Langkah Mencuci Tangan Dengan Sabun oleh kelompok 26 di dalam kamar mandi caf Kopi Samidjoyo.