-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Permasalahan Dalam Rencana Pelaksanaan Kuliah Tatap Muka

Girindra Syifa F
Fakultas Kedokteran - 192010101018
Kelompok 34 Relawan TTDKBC Bacth 2
Permasalahan Dalam Rencana Pelaksanaan Kuliah Tatap Muka
Tepat sejak tanggal 9 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi setelah kasus pertama yang terjadi di China pada akhir tahun 2019 sudah menjadi ancaman yang serius di seluruh dunia. Keadaan pandemi menuntut kita melaksanakan aktifitas menjadi serba luring, tak terkecuali dalam proses belajar mengajar.
Sudah hampir 2 tahun lamanya pembelajaran di Indonesia dilaksanakan secara luring dari tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Tentunya hal ini menjadi dilema dikarenakan dampak negatif yang dihasilkan dari PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) bisa menjadikan mahasiswa mengalami learning loss, akan tetapi di satu sisi justru beberapa aspek menjadi lebih efektif.
Dewasa ini, menindaklanjuti keadaan yang ada terkait pembelajaran di masa pandemi, pemerintah mulai menginstruksikan sejak tahun ajaran 2021/2022 pembelajaran dilaksanakan secara daring atau tatap muka dikarenakan kondisi pandemic terkhusus di Indonesia sudah mulai terkendali. Hal ini sontak memicu pro kontra di masyarakat dengan berbagai alasan.
Pada kesempatan ini penulis melakukan wawancara dengan drg. Happy selaku dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada Sabtu, 1 Januari 2022 untuk meminta pendapat terkait permasalahan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kuliah tatap muka. Menurut drg. Happy sendiri memang sudah sepatutnya dalam keadaan pandemi kita bisa beradaptasi semaksimal mungkin demi tetap berlangsungnya seluruh aktifitas kita. Lebih lanjut dalam pembelajaran beliau lebih senang apabila pembalajaran dilaksanakan dengan metode blending, yakni pembelajaran bisa dilaksanakan secara luring dan daring demi efektifitas semaksimal mungkin. Akan tetapi, beliau menyampaikan beberapa poin yang menjadi halangan atau tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan kuliah tatap muka, yakni :
-
Dilaksanakannya pembelajaran dalam satu tempat yang sama
Ketika melaksanakan pembelajaran tatap muka tentunya tempat dalam melaksanakan pembalajaran tersebut akan pada satu tempat yang sama. Yang menjadikan hal tersebut tantangan ialah apakah tempat yang digunakan dapat memuhi kriteria yang sesuai dengan kriteria ruangan ideal di masa pandemi ini.
-
Jumlah mahasiswa yang terlampau banyak
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam universitas memiliki jumlah mahasiswa ribuan yang terbagi dalam berbagai fakultas dan prodi. Jumlah yang banyak tersebut kontradiktif dengan sebagaimana mestinya kita menghindari kerumumunan dan menjaga jarak. Yang mana hal tersebut akan susah dicapai dengan banyaknya mahasiswa dalam satu sesi pembelajaran tatap muka.
-
Mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah
Banyaknya jumlah mahasiswa bukan saja menjadi suatu permasalahan karena kuantitasnya saja. Akan tetapi, dari mana asal mahasiswa tak kalah menjadi fokus permasalahan. Dikarenakan kondisi epidemiologi COVID-19 berbeda-beda di tiap daerah. Belum lagi risiko dalam perjalanan mahasiswa dari daerah asal menuju daerah kampus berada.
-
Peralatan yang digunakan dalam praktik
Beberapa prodi memiliki kegiatan praktik pada mata kuliah tertentu. Peralatan praktik yang digunakan bersama-sama berisiko menjadi media penularan penyakit yang perlu menjadi fokus dalam pembelajaran tatap muka.
-
Skrining mahasiswa
Kembalinya mahasiswa ke kampus membawa segudang risiko dan skrining menjadi cara untuk meminimalkan potensi risiko yang ada.
Memang sudah semestinya dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi selalu membawa risiko yang ada. Akan tetapi, demi melaksanakan pembelajaran yang efektif memang risiko yang ada harus dihadapi. Menurut drg. Happy, semua tantangan yang ada di atas bisa sangat kita minimalkan risiko-risikonya dengan menaati seluruh prosedur yang diberikan oleh fakultas terkait, menaati prokes, menggunakan APD yang sesuai, membawa alat praktik sendiri, dan tentunya menjaga PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Penulis setuju dengan hal tersebut dan sudah seharusnya kita sebagai manusia harus selalu adaptif dalam setiap keadaan.
Narasumber : drg. Happy Harmono, M. Kes.
Penulis : Girindra Syifa Firdaussyah (192010101018)
Kelompok : 34
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P
Dokumentasi :
Terbit tanggal
8 Januari 2022
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya