Perlukah Olah Raga selama Masa Pandemi?
Beranda > Artikel > Perlukah Olah Raga selama Masa Pandemi?
bg-artikle

Meningkatnya angka kejadian Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa kita dengar COVID-19 cukup membuat kehidupan kita serba dibatasi. Secara tidak langsung pandemi membatasi pergerakan manusia, termasuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Dalam wawancara bersama dr. Adelia Handoko, M.Si, dosen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, yang juga merupakan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jember Angkatan 2007 sekaligus sebagai salah satu pengampu Blok Elektif Kedokteran Olahraga di Fakultas Kedokteran Universitas Jember, beliau menyatakan bahwa olahraga merupakan hal yang sangat direkomendasikan untuk dilakukan karena olahraga dapat menjaga kebugaran tubuh saat masa pandemi karena dengan melakukan olahraga yang baik dan benar akan meningkatkan daya imunitas tubuh. Hal tersebut juga telah didukung oleh beberapa penelitian dimana manusia dengan kebugaran tubuh yang baik, apabila terpapar COVID-19 gejala yang dialami akan lebih ringan.

Lalu, bagaimanakah olahraga yang disarankan di masa pandemi seperti ini? Menurut penjelasan dr. Adelia, Baik olahraga indoor (di dalam ruangan) atau outdoor (di luar ruangan) keduanya tetap bisa dilakukan di masa pandemi namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan, dilakukan dirumah tentu lebih baik, dengan keluarga satu rumah. Jangan sampai tidak olahraga hanya karena tidak bisa keluar rumah.

Berbagai jenis olahraga dapat dilakukan selama masa pandemi. Dr Adelia juga menyampaikan, Bisa aerobik dan anaerobik, tergantung kesukaan dan equipment yg ada di rumah, mana yang available saja. . Olahraga Aerobik merupakan olahraga dengan gerakan yang ritmik dengan contoh senam aerobic atau dengan menggunakan bantuan alat berupa treadmill dan sepeda statis. Sedangkan Olahraga Anaerobik adalah olahraga yang menggunakan gerakan-gerakan yang sederhana dengan tempo lebih lambat dan durasi yang lebih sebentar.

Menurut WHO, rekomendasi olahraga untuk dewasa adalah olahraga dengan durasi sekitar 150 menit dalam seminggu yang dapat dibagi menjadi beberapa kali. Dr. Adelia pun memberikan saran untuk melakukan olahraga di pagi hari. Berolahraga di pagi hari, dapat sekaligus memanfaatkan sinar matahari untuk mengaktivasi Vitamin D yang ada di dalam tubuh. Olahraga di malam hari kurang disarankan karena di malam hari adalah periode yang diberikan untuk tubuh beristirahat.

Di masa pandemi seperti ini, olahraga yang disarankan adalah olahraga yang memiliki intensitas ringan dan sedang. Olahraga yang berat cenderung dapat menurunkan imunitas tubuh. Lalu, bagaimanakah cara untuk mengevaluasi olahraga yang kita lakukan sudah tergolong olahraga dengan intensitas rendah dan sedang atau bahkan tergolong olahraga yang berat? Menurut dr. Adelia, idealnya untuk mengevaluasi intensitas olahraga dapat dilakukan dengan cara mengukur nadi yakni dengan rumus : 220 - umur (tahun). Hasil dari penghitungan tersebut merupakan maksimal jumlah denyut nadi saat berolahraga dan yang disarankan adalah 75% nya. Adapun cara yang lebih mudah untuk mengevaluasi intensitas berolahraga yakni dengan cara talk test (tes bicara). Apabila saat berolahraga kita tidak dapat berbicara, maka dapat digolongkan olahraga dengan intensitas berat. Namun, apabila kita masih bisa berbicara sebanyak satu sampai dua kalimat, menandakan bahwa kita berolahraga di intensitas yang cukup.

Dalam wawancara ini, dr. Adelia pun mengingatkan saat akan melakukan olahraga perlu dilakukan pemanasan atau warming up dan diakhiri dengan pendinginan atau cooling down. Selain langkah-langkah olahraga yang baik dan benar, perlu juga untuk memilih olahraga sesuai kesukaan kita agar saat melakukan olahraga tidak merasa terbebani dan kita melakukan olahraga dengan senang hati sehingga olahraga dapat dilakukan terus menerus secara berkesinambungan dan tidak terkesan melakukan olahraga secara musiman. Lalu, karena kita sedang berada di masa pandemi, maka penting pula untuk mengetahui keadaan tubuh disaat sebelum berolahraga. Apabila terdapat keluhan, dapat menunda olahraga dan menuju fasilitas kesehatan terlebih dahulu lalu dapat melanjutkan olahraga apabila tubuh sudah kembali sehat. Di masa pandemi pun sangat tidak disarankan untuk melakukan olahraga bersama orang-orang dari luar rumah, yang diperkenankan adalah berolahraga bersama keluarga yang berasal dari satu rumah yang sama.

Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, kita tetap harus menjaga daya imun tubuh kita melalui menjaga kebugaran tubuh yakni dengan cara berolahraga dengan intensitas yang cukup. Selain berolahraga, istirahat cukup, pola tidur yang baik dan pola makan yang baik dan benar juga harus diperhatikan, sehingga kita dapat terus sehat di masa pandemi seperti ini , pesan dr. Adelia dalam wawancara pada Rabu, 7 Juli 2021.


Penulis,

Sandra Widya Maulina Putri

Kelompok V

Relawan Tim TDKB COVID-19 Universitas Jember Batch 1 Tahun 2021

DPL : Dr. Adelia Handoko, M.Si

Terbit tanggal 15 Juli 2021
Covid
Bagikan ke lainnya

Artikel Lainnya
  • Judul Artikel
    Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19

    2 Juli 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Kondisi Perekonomian Usaha Kesehatan di Tengah Pandemi

    25 Desember 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?

    20 Januari 2022

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember

    15 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin

    29 Juni 2021

    Baca Artikel