Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagapan Bencana Corona Virus Disease 19 (TTDKBC) merupakan kumpulan para relawan yang memiliki tujuan untuk upaya dalam pencegahan covid-19 dilingkungan Universitas Jember yang sesuai namanya tim ini dibentuk oleh Universitas Jember. Tim TTDKBC ini biasa juga disebut Tim Poscovid UNEJ. Selain itu, tim ini juga befungsi dalam memberikan informasi serta edukasi terkait Covid-19 kepada seluruh civitas akademik baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Jember. Tim ini terbagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5-7 orang dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Jember. Kelompok 26 terdiri dari 6 orang yaitu Aina Fanny Rahmadian Adnanto (Fakultas Kedokteran), Puti Maulida Hanum (Fakultas Keperawatan), Anggun Marcelina (Fakultas MIPA), Fahri Wardiansah (Fakultas MIPA), Yakub Hendrikson Manurung (Fakultas Teknik) dan Muhammad Luthfilllah Azhar Prasada (Fakultas Teknik) yang dibimbing oleh Dosen Pembiming Lapangan yaitu Bapak Ardiyan Dwi Masahid, S.TP., M.P.

Sebagai langkah dalam menyuseskan usaha pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat, namun pertumbuhan ekonomi yang tetap harus berjalan maka kami melakukan tindakan yakni penyuluhan kesehatan kepada salah satu unit usaha. Unit usaha yang erat sekali dengan wilayah kampus yakni adanya cafe-cafe. Caf sendiri cukup banyak dan mudah kita temui disekitar kampus UNEJ. Kafe sendiri merupakan unit usaha yang ikut berdampak signifikan karena adanya pandemi covid-19. Caf tepuk tangan menjadi sasaran kami dimana caf ini sendiri berlokasi di Jl. Brantas 4 No.44, Tegal Boto Lor, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121. Caf ini dipilih karena lokasi yang berdekatan dengan wilayah kampus, dan seringkali banyak pengunjung baik dari mahasiswa, dosen, dan warga sekitar. Caf tepuk tangan sendiri baru berdiri semenjak tgl 21 September 2021. Caf ini juga pernah mengalami pembatasan jam operasional ketika PPKM level 4 di Jember. Dimana Caf tepuk tangan dibatasi jam operasionalnya sampai jam 10 malam pada kala itu. Hal ini juga menjadi alasan utama kami untuk melakukan penyuluhan disana terkait penerapan protokol kesehatan.

Penyuluhan yang kami lakukan lebih kepada pendekatan karyawan dan pemilik cafe. Untuk karyawan kami memberikan pengarahan terkait pentingnya menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan sebelum beraktivitas. Penyuluhan yang kami lakukan menggunakan bantuan media berupa poster yang kami bagikan kepada beberapa karyawan disana. Penyuluhan juga kami lakukan kepada pemilik Caf yakni dengan pendekatan secara langsung. Pendekatan yang kami lakukan tidak jauh berbeda dengan yang kami lakukan kepada karyawan, namun kami memberikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kepada Ibu Hendra.

Terhitung pada tgl 19 Januari 2022 kami melakukan penyuluhan di caf tepuk tangan. Selama penyuluhan kami juga melakukan diskusi terkait penerapan protokol kesehatan disana pada saat ini. Dimana caf tepuk tangan sendiri termasuk caf yang sudah layak dan patuh akan anjuran pemerintah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya fasilitas tempat cuci tangan dibagian depan sebelum masuk caf , adanya alat pengecekan suhu tubuh dan kebersihan yang terjaga. Fasilitas caf tepuk tangan sendiri cukup lengkap dan sehat dimana sirkulasi udara benar-benar dijaga sehingga caf ini sangat nyaman untuk dikunjungi. Karyawan di caf ini juga telah divaksinasi semua, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir. Untuk jam operasional tepuk tangan sendiri terbagi menjadi 2 shift. Shift 1 pukul 10 pagi - 4 sore dan untuk Shift 2 pukul 4 sore - 10 malam. Untuk pengunjung caf tepuk tangan sendiri juga taat memakai masker, dan apabila ada yang tidak membawa masker pihak caf tepuk tangan juga menyediakan masker cadangan untuk dibagikan kepada pelanggan.