-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Pentingnya Asupan Nutrisi Seimbang selama Masa Pandemi!

Selama menjalani masa pandemi COVID-19 ini, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah intake asupan nutrisi dalam tubuh. Makanan yang kita konsumsi memiliki berbagai peranan penting di dalam tubuh. Dilansir dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Amerika, fungsi makanan antara lain, sebagai sumber energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, membentuk sel-sel dan jaringan baru untuk pertumbuhan, menjaga kesehatan dan menjaga tubuh dari penyakit serta memerangi infeksi dalam tubuh. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh khususnya di masa pandemi ini, dimana menjaga kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Dosen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, dr. Adelia Handoko, M. Si., asupan nutrisi seimbang penting untuk dikonsumsi karena sel-sel tubuh memerlukan bahan bakar yang cukup untuk menjalankan fungsinya, khususnya sel-sel imun yang berperan penting dalam pencegahan infeksi virus Covid-19 dan memberikan perlindungan ekstra untuk tubuh.
Pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan konsumsi makanan bergizi baik dan seimbang, karbohidrat yang didapatkan dari nasi, jagung, atau umbi-umbian berfungsi untuk memproduksi ATP dalam tubuh, ATP ini dibutuhkan sel untuk melakukan metabolisme. Protein, baik hewani maupun nabati, berperan penting dalam penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Selanjutnya, vitamin dan mineral, didapat dari buah dan sayur yang didalamnya terkandung senyawa antioksidan (senyawa penting untuk memerangi radikal bebas) Ungkap dr. Adelia Handoko, M. Si., pada wawancara bersama penulis (31/12/21).
Asupan nutrisi dikatakan seimbang, apabila dalam satu piring makan terdapat semua komponen nutrisi yang dibutuhkan tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral. Perlu diperhatikan juga jumlah kalori yang dibutuhkan dalam setiap harinya, karena apabila terjadi baik konsumsi asupan nutrisi yang kurang maupun berlebihan, akan menimbulkan masalah-masalah lain pada tubuh, seperti lemah, lesu, berkurangnya konsentrasi, dan mata berkunang-kunang. Apabila sedang ingin melakukan defisit kalori karena adanya obesitas, yang perlu diingat adalah defisit tidak boleh lebih dari 500 kkal, supaya tidak timbul gejala-gejala tersebut.
Ada berbagai cara untuk melakukan perhitungan konsumsi kalori per hari, yang perlu disiapkan adalah data tinggi badan (TB), berat badan (BB), dan berat badan ideal. Perhitungan berat badan ideal dapat dilakukan dengan (TB (dalam cm)-100) - 10% dari hasil pengurangan. Contohnya, seseorang dengan tinggi badan 160 cm, memiliki berat badan ideal 54 kg.
Setelah didapatkan berat badan ideal, yang perlu kita lakukan adalah menghitung BMR, yaitu kebutuhan kalori dasar yang dibutuhkan tubuh saat kondisi diam. Untuk laki-laki yaitu BB ideal dikalikan 30 kkal, dan untuk perempuan dikalikan 25 kkal. Untuk kebutuhan kalori total, perlu diperhatikan juga aktivitas yang dilakukan perharinya, semisal apakah hanya sedentary life, seperti duduk di depan komputer, atau juga melakukan pekerjaan rumah atau bahkan aktivitas aktif seperti olahraga. Jadi, kebutuhan kalori total per hari adalah BMR ditambah dengan aktivitas yang dilakukan di hari itu juga, sehingga kalori yang dikonsumsi tiap harinya dapat berbeda. Ungkap dr. Adelia Handoko, M. Si., (31/12/21).
Penulis,
Nadia Dian Rahmawati
Kelompok 22
Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ 2021 Batch 2
dr. Adelia Handoko, M. Si.
Terbit tanggal
8 Januari 2022
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya