Penggunaan Respirator KF94 Menjadi Pilihan Strategi Menghadapi Mutasi Covid-19, Bagaimana Faktanya?
Beranda > Artikel > Penggunaan Respirator KF94 Menjadi Pilihan Strategi Menghadapi Mutasi Covid-19, Bagaimana Faktanya?
bg-artikle

Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19), yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), pertama kali terjadi di Wuhan, China, pada Desember 2019, dan dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO ) pada Maret 2020. Secara global, 100 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV-2, dan healthcare workers (HCWs) sangat berisiko terinfeksi SARS-COV-2. Untuk perlindungan terhadap virus, alat pelindung diri (APD) yang sesuai sangat penting, bukan opsional. Masker atau respirator memberikan perlindungan pernapasan dan penting dalam melindungi petugas kesehatan dari penyakit menular melalui udara dan droplet. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan penularan SARS-CoV-2 melalui udara, masker atau respirator sangat penting, terutama selama prosedur yang menghasilkan aerosol seperti hisap trakea dan intubasi.

Kebocoran dan pemasangan respirator adalah masalah yang tidak boleh diabaikan untuk tingkat perlindungan yang sesuai, selain jenis respirator. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan tingkat kebocoran karena ketidakcocokan antara respirator dan struktur wajah petugas kesehatan dari 6-88%, dan efek perlindungan terhadap agen infeksi dapat berkurang sebesar 33% jika tidak dipatuhi secara benar. dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P. selaku salah satu dokter spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) di RSD dr. Soebandi Jember sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember menjelaskan bahwa terdapat banyak tipe masker yang beredar di Indonesia, mulai dari N95 yang merupakan hasil produksi Amerika Serikat, KN95 dari China, FFP2 yang merupakan standar Eropa, KF94 yang berasal dari Korea Selatan, masker bedah, hingga masker kain tiga lapis.

Penelitian di Korea sebelumnya menyelidiki efek perlindungan respirator N95 terhadap agen infeksi, hasil penelitian tersebut menunjukkan kebocoran yang tinggi dan tingkat pemasangan yang rendah. Banyak faktor seperti jenis kelamin, usia, bentuk wajah, laju aliran pernapasan, dan gerakan pemakainya mempengaruhi tingkat kebocoran respirator. Respirator yang digunakan di fasilitas kesehatan bervariasi dalam jenis dan bentuk, dan bentuk wajah petugas kesehatan juga bervariasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan respirator yang sesuai dengan bentuk wajah petugas melalui fit test, dan memeriksa apakah ada kebocoran sebelum petugas terpapar dengan pasien sumber infeksi.

Di Korea, sebagian besar respirator N95 diimpor, terutama dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, respirator N95 domestik merupakan alternatif penting untuk mempertahankan manajemen infeksi yang memadai selama pandemi yang berkepanjangan ini. Selain itu, di Korea, masker medis standar diklasifikasikan sebagai Korean Filter (KF), dan masker KF94 dinilai dapat menjadi alternatif dari respirator N95 yang kian sulit ditemukan. Menurut rekomendasi APD pemerintah Korea, masker KF94 berada pada level yang hampir sama dengan respirator N95 dan masker KF94 harus dipakai saat menghubungi pasien COVID-19. Untuk mengatasi kelangkaan respirator N95, satu-satunya pilihan adalah memanfaatkan respirator N95 dan masker KF94 dalam negeri di bidang medis.

Respirator KF94 adalah respirator yang sudah terbukti mampu menyaring partikel airbone sebesar 94%. Respirator KF94 harus mendapat sertifikasi dari ministry of Food and Drug Safety (MFDS) Korea Selatan, sertifikasi KF94 diberikan pada masker untuk public yang mampu menyaring 94% partikel. Respirator KF94 memiliki keunggulan antara lain, memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan masker bedah untuk mencegah penularan COVID-19; penggunaannya untuk public, tidak dispesifikkan hanya untuk tenaga kesehatan, serta mudah didapatkan; serta relatif mudah untuk bernafas, meskipun kemampuan filtrasinya tinggi.

Meskipun tingkat perlindungan yang memadai dari respirator N95 lebih tinggi dari masker KF94, perlindungan respirator N95 belum optimal. Penting untuk meminimalkan paparan terhadap risiko dengan memilih masker yang sesuai atau respirator yang cukup pas untuk setiap orang dan memastikan bahwa respirator atau masker dipakai dengan benar sebelum menghubungi pasien. Respirator N95 maupun KF94 dapat menjadi pilihan masker yang dapat digunakan selama pandemi ini berlangsung. Milih masker itu harus yang sesuai standar dan disesuaikan dengan keuangan masing-masing individu juga ujar dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P.

Sumber:

Wawancara bersama dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P.

Park, J.J., Seo, Y.B. and Lee, J., 2021. Fit Test for N95 Filtering Facepiece Respirators and KF94 Masks for Healthcare Workers: a Prospective Single-center Simulation Study. Journal of Korean Medical Science, 36(21).

Penulis,

Moh. Iqbal Irsyad Al Zaman

Kelompok F

Relawan Tim TDKB

DPL: drg. Dyah Indartin M. Kes.

Terbit tanggal 15 Juli 2021
Covid
Bagikan ke lainnya

Artikel Lainnya
  • Judul Artikel
    Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19

    2 Juli 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Kondisi Perekonomian Usaha Kesehatan di Tengah Pandemi

    25 Desember 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?

    20 Januari 2022

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember

    15 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin

    29 Juni 2021

    Baca Artikel