-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
PELUANG DAN TANTANGAN PARIWISATA DI MASA PANDEMI COVID-19

Pada hari Rabu (29/12/2021), relawan Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana COVID-19 (TTDKBC) Universitas Jember 2021 Batch 2 melakukan wawancara dengan Ibu Lina Mariantika M.Sc selaku Direktur Utama PT Seger Pakusari Agrobisnis. Tema yang diangkat pada wawancara kali ini, yaitu Meningkatkan Geliat Ekonomi-Pariwisata selama Pandemi, Siapa Takut? . Diketahui bahwasannya pandemi COVID-19 telah menggoyahkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Terjadi penurunan wisatawan akibat dari kebijakan yang ditetapkan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Menurut Menteri Pariwisata dan Eknomi Kreatif Republik Indonesia (2021), penurunan wisatawan nusantara mencapai 30% dan wisatawan mancanegara sekitar 75%. Tentu saja hal ini akan berdampak bagi pendapatan negara khususnya di sektor pariwisata. Selain itu, sekitar 409 ribu masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2020 mengalami kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19 (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2021).
Wawancara Relawan TTDKBC UNEJ 2021 Batch 2 dengan Ibu Lina Mariantika M.Sc. selaku Direktur Utama PT Seger Pakusari Agrobisnis, Kabupaten Jember melalui Zoom Meeting (Sumber: Dokumentasi Relawan TTDKBC UNEJ 2021 Batch 2)
Ibu Lina memandang bahwasanya pada masa pandemi ini dapat menjadi peluang bagi para penggiat pariwisata. Pandemi dimanfaatkan menjadi peluang bagi kami untuk berbisnis wisata outdoor, kata Ibu Lina Mariantika M.Sc. Ia juga bercerita terkait awal mula didirikannya wisata Seger Nusantara. Wisata ini mengusung konsep cinta lingkungan dengan menata tempat tanpa merusak lingkungan. Wisata tersebut hadir untuk dijadikan solusi bagi masyarakat dalam menghadapi permasalahan kesehatan mental di masa pandemi. Peluang wisata outdoor akan mewadahi kegiatan-kegiatan masyarakat agar tetap sehat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Bu Lina Mariantika M.Sc., upaya penyelamatan pariwisata terbagi menjadi tiga poin, yaitu perubahan konsep dengan menganalisis peluang, promosi dengan pemanfaatan media sosial, dan customer needed. Dunia bersifat dinamis, tidak memungkinkan bagi pebisnis untuk tetap mempertahankan konsep dari usaha yang dijalaninya. Penting bagi pebisnis untuk mengetahui kebutuhan dari customer. Di masa pandemi, tentu saja cukup sulit untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berpariwisata. Media sosial menjadi alat yang tepat untuk penyebaran informasi pariwisata. Ibu Lina dan tim telah melakukan perubahan konsep dari wisata Seger Nusantara. Awalnya PT Seger Pakusari Agrobisnis membuka wisata kebun buah. Namun, animo masyarakat dirasa kurang untuk wisata tersebut. Oleh karena itu, dengan pertimbangan peluang dan kebutuhan customer diubahlah konsep wisata.
Perubahan perilaku para penggiat pariwisata dilakukan untuk beradaptasi dengan tren pariwisata di masa pandemi. Wisata Seger Nusantara dengan konsep outdoor menjadi ciri khas di Jember, kata Ibu Lina Mariantika M.Sc. Pandemi menyebabkan beberapa tren dalam pariwisata, salah satunya yaitu penerapan protokol kesehatan. Pariwisata perlu menyediakan cek suhu, wastafel, dan mewajibkan memakai masker. Salah satu kelebihan wisata outdoor adalah dalam penerapan protokol kesehatan jaga jarak. Luas wilayah mencapai 10 ha, tentu saja menjadi nilai tambah bagi wisata yang mengusung konsep outdoor dalam penerapannya.
Penulis,
Aqidatun Ayu Wulandari
Kelompok 36
Relawan TTDKBC UNEJ 2021 Batch 2
Dosen Pembimbing: Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed, MCE.
Referensi:
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 2021. Tren Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi. https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-Indonesia-di-Tengah-Pandemi. [Diakses pada 29 Desember 2021].
Universitas Terbuka. 2021. Pariwisata dan Industri Kreatif: Peluang dan Tantangan pada Masa dan Pasca COVID-19. https://www.ut.ac.id/berita/2021/08/pariwisata-dan-industri-kreatif-peluang-dan-tantangan-pada-masa-dan-pasca-covid-19. [Diakses pada 29 Desember 2021].
Terbit tanggal
8 Januari 2022
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya