-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Pandemi, Tak Menjadi Alasan Untuk Berhenti Berkarya

Bagaimana keadaan penggiat seni setelah setahun lebih pandemi COVID-19? Apakah mereka tetap dapat berkarya? Kemunculan wabah virus COVID-19 membawa banyak kebingungan di tengah masyarakat. Tak terkecuali dengan para penggiat seni. Tetapi, ternyata ada kiat-kiat khusus yang dapat diterapkan agar tetap berkarya apapun kondisinya.
Berkarya di tengah pandemi tentu memiliki banyak halangan dan kendala yang cukup berarti bagi tiap penggiat seni. Semua terhambat, pementasan pun dilarang. Walaupun diadakan, banyak yang takut untuk menggelar karena menyangkut nyawa orang banyak. Karena untuk mempersiapkannya memerlukan pertemuan yang rutin. Lantas, apakah mereka harus kehilangan lahan untuk menyalurkan jiwa seni yang terpendam dalam diri mereka?
Tidak bisa seperti itu terus-menerus. apapun tujuannya tetap harus berkarya. Jika memang mengaku sebagai seniman, harus mampu berkreasi dalam kondisi apapun. Sekalipun dalam keterbatasan ekonomi, keterbatasan fisik dan lain lain, jika kita memang punya jiwa-jiwa seni pasti tetap bisa menghasilkan karya, tegas dosen pengampu mata kuliah Teater Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Dewi Angelina, pada 8/06/2021.
Angel menambahkan, pandemi seharusnya sebagai motivasi agar bertambah kreatif. Dengan majunya teknologi, segala kreasi dapat dilakukan meski pementasan tak dilakukan. Musikalisasi puisi, membuat naskah, membuat film dan lain-lain dapat dilakukan untuk menghasilkan karya. Karya-karya tersebut kemudian bisa diunggah di youtube atau sosial media yang lain. Platform-nya tidak hanya lewat youtube, tiktok, dan aplikasi lainnya juga bisa menjadi media penyaluran dan promosi seni. Tidak perlu modal banyak, bahkan output penonton yang dihasilkan pun bisa berkali-kali lipat daripada pementasan luring. Jadi, pandemi bukan alasan untuk tidak berkarya. (8/06/2021)
Pandemi masih belum tentu kapan akan berakhir dan jiwa seni masih tetap bergejolak ingin berkreasi. Jika tidak segera diaktifkan lagi mungkin nanti seni budaya yang kita punya bisa saja hilang, bisa juga kehilangan regenerasi dan kehilangan penonton yang fanatik dengan budaya tersebut. Para penggiat seni yang memiliki kekhawatiran seperti itu, akan memilih untuk melakukan pementasan, walaupun pasti terdapat ketakutan dalam diri mereka. Namun, ketakutan tersebut dapat dilawan dengan cara tetap memakai masker, menjaga jarak, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, membatasi jumlah penonton juga perlu diterapkan.
Tetap berkreasi, namun jangan lupakan kesehatan. Karena seni budaya, patut dilestarikan, apapun caranya!
Penulis,
Viona Aprilia Damayanti
Kelompok J
Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ 2021 Batch 1
DPL: Edy Hariyadi, S.S., M.Si.
Terbit tanggal
29 Juni 2021
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya