Organisasi pada masa pandemi Covid-19 ini perlu dilakukan penyesuaian dikarenakan tidak berjalan dengan semestinya. Banyak program kerja yang dibatalkan ataupun ditunda dengan keadaan pada saat ini. Mungkin pada saat ini masih banyak kegiatan yang dilakukan secara online seperti mengadakan webinar, konser online, dan lain lain. Meskipun pada saat ini sudah memasuki era new normal, tapi kita perlu melakukan pencegahan dalam penularan Covid-19 ini. Tidak banyak organisasi yang berani melakukan kegiatan secara offline dikarenakan susah dalam perizinan melakukan kegiatan secara offline tersebut.

Dalam kegiatan organisasi ini biasanya hal yang diuatamakan adalah komunikasi, maka dari itu diperlukannya kegiatan rapat secara rutin. Rapat rutin ini jika dilakukan secara online dan offline memiliki kelebihan serta kekurangan didalamnya. Saat diwawancarai oleh Kelompok 34 TTDKBC COVID-19 Universitas Jember Batch 2, drg. Happy Harmono, M.Kes selaku Dosen Kedokteran Gigi Universitas Jember menyarankan agar kegiatan organisasi lebih baik jika dilakukan secara online. Menurut drg. Happy Harmono, M.Kes Kegiatan organisasi lebih efektif jika dilakukan secara online dikarenakan tidak diperlukan kegiatan secara fisik dan ketika diadakannya rapat secara online ini sangatlah fleksibel dalam menentukan waktu rapat yang dapat dilakukan dimana saja dan waktu yang bebas asal ada kuota internet serta alat digital seperti handphone atau laptop .

Kegiatan organisasi jika dilakukan secara online ini kelebihannya adalah dapat fleksibel dalam melakukannya. Lalu kekurangannya adalah terkadang ketika rapat masih ada yang pasif dan tidak mengikuti rapat dengan baik. Tidak hanya itu rapat secara online ini diperlukan kuota internet yang memadai. Sedangkan untuk kegiatan secara offline memiliki kelebihan yaitu para mahasiswa melakukannya dengan aktif dan bisa berdiskusi secara langsung. Lalu kekurangan jika rapat secara offline ini adalah diwajibkan melakukan protokol kesehatan yang sesuai dan tetap melakukan pencegahan meskipun teman sekitar tidak ada yang sakit karena kegiatan offline ini sangat rentan tertular Covid-19.

Jika dilakukannya kegiatan organisasi secara offline maka diharpkan tetap menerapkan 5M yakni Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Membatasi Mobilitas. Penerapan protokol dan etika 5M ini dapat berjalan dengan baik jika kita melakukannya dengan benar. Diperlukan juga membawa handsanitizer, tisu basah, tisu kering, dan membawa alat pribadi seperti mukenah dan sajadah sendiri, hal tersebut diharapkan dapat membantu dalam pencegahan penularan Covid-19 pada saat ini ketika ada kegiatan secara offline. Antisipasi yang dilakukan bermanfaat bagi kita sendiri untuk menghindari serta mencegah penyebaran virus corona.

Penulis,

Fhirtania Ashril Indarta

Kelompok 34

Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Batch 2

DPL : dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P.