-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Kenali Tanda-Tanda Harus Segera ke Dokter Gigi dan Bagaimana Mengatasi Praktik Dokter Gigi yang Tutup Selama Pandemi
Beranda > Artikel > Kenali Tanda-Tanda Harus Segera ke Dokter Gigi dan Bagaimana Mengatasi Praktik Dokter Gigi yang Tutup Selama Pandemi

Kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah dan hal ini dibuktikan dengan rendahnya angka kesadaran pemeriksaan serta pemeliharaan gigi. Sekitar 66,2% persen pasien yang datang ke dokter gigi disebabkan oleh keluhan gigi berlubang. Namun, jumlah pasien yang langsung ke dokter gigi saat merasa giginya berlubang baru mencapai sekitar 35% saja, 65% masyarakat memilih untuk merawat dan mengobatinya sendiri (Kemenkes, 2019). Akibatnya, kebanyakan pasien sakit gigi datang ke dokter gigi dalam keadaan yang sudah cukup parah karena penanganan awal yang tidak tepat. Angka kematian akibat sakit gigi memang tidak tinggi tetapi sakit gigi bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, hanya pergi ke dokter gigi saat masalah gigi dan mulut kita sudah parah bukanlah langkah yang tepat karena hal tersebut bisa menghambat aktivitas sampai menurunkan kualitas hidup kita.
Hal ini disampaikan juga oleh Nimas Mukti Kusumastuti S.Kg., seorang dokter gigi muda yang saat ini sedang menempuh pendidikan koass di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. Ia menjelaskan bahwa sebaiknya kita mengenali keluhan apa saja yang termasuk warning sign atau peringatan yang mengharuskan kita untuk segera pergi ke dokter gigi.
Prinsipnya seseorang itu harus segera ke dokter gigi jika dia sudah tidak mampu menangani keluhannya di rumah. Misalnya ada nyeri hebat yang tidak kunjung hilang meskipun sudah diberikan obat-obatan pereda nyeri. Keluhan selanjutnya adalah gusi bengkak yang mengalami infeksi dan ditandai dengan adanya pus atau nanah di dalam gusi pasien tersebut. Kondisi gusi bengkak yang mengalami infeksi ini harus segera ditangani karena bisa mengakibatkan infeksi lanjutan yang lebih parah. Bahkan, nanah yang menumpuk di bagian rongga mulut pasien ini bisa menutupi jalan nafas pasien hingga mengakibatkan kematian pada pasien. Selain itu, keluhan lainnya yang memerlukan tindakan segera adalah adanya perdarahan hebat yang tidak terkontrol. Jika perdarahan ini tidak segera dikontrol, pasien akan kehilangan banyak darah dan hilang kesadaran. Pada keadaan tertentu misalnya kecelakaan yang mengakibatkan adanya patah rahang atau patah gigi harus segera ditangani ke dokter gigi supaya tidak terjadi perdarahan yang parah , ungkap Nimas Mukti Kusumastuti S.Kg. pada saat wawancara dengan penulis (25/12/2021).
Gambar 1 Wawancara Kelompok 32 TTDKBC Batch 2 bersama Dwi Mukti Kusumawati S.Kg.
Dari pernyataan tersebut kita bisa menyimpulkan setidaknya ada 4 keluhan yang termasuk peringatan agar kita segera ke dokter gigi yaitu nyeri tak tertahankan yang tidak kunjung sembuh, gusi bengkak yang infeksi, perdarahan yang tidak terkontrol serta keadaan khusus seperti kecelakaan yang mengakibatkan patah rahang dan gigi patah. Meskipun sudah mengenali gejala untuk segera ke dokter gigi, sebaiknya kita tetap memeriksa kesehatan gigi dan mulut kita secara berkala. Namun, tidak dapat dipungkiri di masa pandemi ini beberapa orang kesulitan untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulutnya secara berkala karena banyak praktek dokter gigi pribadi yang tutup. Akibatnya, banyak orang yang semakin jarang ke dokter gigi. Namun, hal ini bisa diatasi karena berdasarkan wawancara yang dilakukan Kelompok 32 dengan narasumber, kita tidak usah ragu untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut selama pandemi jika memang praktek dokter pribadi di daerah sekitar kita tutup.
Jika praktek dokter di tempat tinggal sekitar kalian memang tutup selama pandemi, tidak usah ragu untuk pergi ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut karena protokol yang diterapkan di sana sudah sesuai standar dan terjamin keamanannya. Selama kita mematuhi protokol dan jujur saat menjawab pertanyaan skrining kesehatan, tidak usah khawatir karena risiko pergi ke rumah sakit gigi dan mulut tidak akan meningkat jika kita semua sudah melaksanakan protokol yang ada , tambah Nimas Mukti Kusumastuti S.Kg yang meyakinkan bahwa pergi ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut selama pandemi sangat aman dan bisa dijadikan opsi jika praktik dokter gigi pribadi di sekitar kita memang tutup. Ia juga berpesan di akhir bahwa kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting dijaga baik sebelum maupun saat pandemi ini. Jangan sampai kita menunggu keluhan sakit gigi kita parah atau takut periksa ke dokter gigi karena semua yang dilakukan oleh para dokter gigi ini sudah sesuai protokol dan aman.
Penulis : Siti Zahra Arfiani (192010101016)
Kelompok : 32
DPL : Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB
Kelompok 32
Relawan TTDKBC Batch 2
Terbit tanggal
29 Desember 2021
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya