Masalah kesehatan seputar pandemi COVID 19 hingga di penghujung tahun 2021 ini masih belu usai. Seperti yang kita ketahui bahwasannya pandemi covid 19 ini memberikan dampak yang luas dari berbagai sektor. Menurut jurnal penelitian yang membahas mengenai Peningkatan Pengetahuan Dan Manajemen Stress Di Masa Pandemi Covid-19 bagi masyarakat dampak dari adanya permasalahan COVID-19 dapat dilihat dari segi kesehatan, sosial, ekonomi, maupun psikologis, salah satu masalah yang kerap terjadi yaitu masalah terkait dengan psikologis seperti stres dan panik.

Secara implisit stres dapat dikategorikan menjadi stres akademik maupun stres kerja, sedangkan yang dimaksud dengan stres akademik akan lebih berfokus pada kondisi psikologi para pelajar dan juga mahasiswa, sehingga stres akademik ini dapat dikatakan sebagai munculnya pressure atau tekanan dimana akan lebih banyak dialami oleh pelajar dan juga mahasiswa yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Terlebih lagi di masa pandemi ini dengan sistem pendidikan yang mengalami perubahan mengharuskan para pelajar dan juga mahasiswa beradaptasi dengan kondisi dan model pembelajaran online, menggunakan media elektronik, hingga suasana belajar yang tidak mendukung sehingga memicu kondisi jenuh atau frustasi dan bosan. Sedangkan kemampuan adaptasi setiap pelajar / mahasiswa berbeda beda. Tentunya hal ini akan menimbulkan beberapa masalah psikologi yang berujung pada kondisi stres. Menurut Moh. Muslim (2020) stres kerja di tatanan para pekerja pada masa pandemi ini semakin meningkat. Adanya tuntutan sosial distancing, kebijakan bekerja dari rumah, pabrik-pabrik tutup, kantor kantor tutup serta banyaknya para karyawan yang terpaksa harus PHK dini memicu munculnya masalah psikologis dari pekerja itu sendiri.

Pada kegiatan webinar yang di laksanakan oleh dinas kesehatan provinsi DKI Jakarta dengan narasumber dr Debree Septiawan, S.Kj, M.Kes dengan tema Cegah dan Kelola Stres di Masa Pandemi COVID 19 dokter Debree mengatakan bahwasanya di masa covid 19 ini setiap masyarakat dapat masuk ke dalam kondisi burn out. Kita bukan mesin, kita bukan Superman, wonder woman, pahlawan super sehingga fisik kita bisa capek, energi psikologi kita bisa habis sehingga kita bisa masuk ke dalam kondisi brun out . (25/7/21). Dokter Debree menjelaskn pula bahwasanya salah satu tanda dari seseorang yang stres akan mengalami kondisi sumpek, kesel, tekanan akibat masalah keuangan, masalah kerja masalah fisik /sakit hingga masalah long Covid yang menyebabkan kondisi badan masih belum fit 100%, maka dari itu dokter Debree menjelaskan teknik untuk mengatasi dan mengelola stress salah satunya dengan teknik relaksasi pernafasan diafragma.

Menurut Bima Adi Saputra (2020) relaksasi pernafasan diafragma dapat menstabilkan saturasi oksigen maupun menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sehingga teknik relaksasi pernafasan diafragma juga dapat diberikan pada pasien covid 19 atau pasien-pasien yang baru saja sembuh dari penyakit covid 19 karena teknik relaksasi pernafasan diafragma ini mampu menurunkan kondisi sesak nafas akibat penurunan saturasi oksigen. Berdasarkan pemaparan dokter Debree dalam webinar tersebut cara mencegah dan mengelola stress salah satunya dapat menggunakan teknik relaksasi diafragma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Duduk rileks denganpunggung di senderkan pada senderan kursi.

2. Kaki menapak pada lantai

3. Tangan diletakkan diatas paha menghadap ke bawah

4. Tutup mata dan fokuskan semua perhatian hanya pada pernafasan

5. Mulai dengan membayangkan bahwa udara yang di hirup dalah udara yang bersih murni dan aktif.

6. Saat menghirup udara yang bersih, bayangkan dan rasakan aliran udara mengalir kedalam rongga hidung sampai atas kepala kemudian turun ke tulang belakang dan turun lagi kebagian bawah perut.

7. Kemudian, saat mengeluarkan napas bayangkan bahwa nafas yang keluar adalah nafas hitam sebagai gambaran dari stressor atau masalah-masalah yang dimiliki, serta racun yang mengisi pikiran dan tubuh.

8. Saat setiap kali bernapas, bayangkan udara yang masuk adalah udara yang murni udara yang jernih dan akan berputar atau bersirkulasi di dalam tubuh dan akan mengeluarkan udara udara kotor hingga nanti berubah menjadi udara yang murni

9. Ulangi teknik relaksasi pernafasan diafragma dengan imajinasi tersebut selama kurang lebih 5 hingga 10 menit

Penulis:

Umi Latifah

Kelompok: 28 TTDKBC

Narasumber : dr Debree Septiawan, S.Kj, M.Kes

Sumber referensi pendukung:

Moh. Muslim. 2020. Manajemen Stres pada masa pandemi COVID 19. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 23 (2): 192- 201.

Rahmawati, Teti. Peningkatan Pengetahuan Dan Manajemen Stress Di Masa Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). Vol. 5 (1) : 125-134. Doi : https://doi.org/10.31764/jmm.v5i1.3354

Saputra, Bima Adi., Galih Gipta Widodo. 2020. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernapasan Diafragma Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Primer The Effects Of Diaphragmatic Breathing Relaxation Technique On Reducing Blood Pressure In Elderly With Primary Hypertension. Nursing Current Vol. 8 (1): 34-46.