Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi
Beranda > Artikel > Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi
bg-artikle

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang terjadi sejak setahun yang lalu membuat segala macam aktivitas serta mobilitas manusia sehari-haripun terkena dampaknya. Akan tetapi di era new normal dewasa ini sudah mulai banyak pembenahan berbagai sektor kehidupan seperti sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain sebagainya yang menuntut manusia untuk segera dapat beradaptasi dengan budaya baru dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang aman. Keberadaan COVID-19 juga membawa berbagai permasalahan-permasalahan baru tak terkecuali munculnya berbagai penyakit yang mengiringinya.

Kesehatan gigi atau sering disebut dengan kesehatan rongga mulut adalah keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal, yang akan menjadikan percaya diri serta hubungan interpersonal dalam tingkatan paling tinggi. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting karena mulut merupakan pintu gerbang awal masuknya makanan, minuman bakteri dan virus kedalam tubuh.Apabila tidak dijaga kebersihannya dengan baik, maka besar kemungkinan akan memicu penyakit lainnya selain masalah pada gigi dan ,mulut saja. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihan gigi mulut sangat penting dilakukan supaya terhindar dari berbagai penyakit.Jika perawatan kesehatan gigi dan mulut selama pandemic tidak dijaga maka kuman yang berukuran sangat kecicl dapat berdiam di sela-sela gigi atau area mulut, bahkan masuk ke dalam aliran darah maupun sistem pernapasan. Kuman atau bakteri yang menumpuk dan diam di dalam rongga mulut dapat menyebabkan infeksi pada bagian gigi maupun gusi. Gigi dapat berlubang, serta gusi mengalami peradangan sehingga memicu terjadinya periodontitis.

Kondisi yang mengancam nyawa jika tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga terjadi infeksi bakteri pada dasar mulut serta kedua ruang submandibularis (sublingualis dan submaksilaris) bakteri berasal dari rongga mulut seperti gigi, lidah, gusi, tenggorokan, dan leher. Angina Ludwig merupakan selulitis diffusa yang potensial mengancam nyawa yang mengenai dasar mulut dan region submandibular bilateral dan menyebabkan obstruksi progresif dari jalan nafas.Faktor predisposisi pada pasien Angina Ludwig berupa karies dentis, perawatan gigi terakhir, sickle cell anemia, trauma, dan tindikan pada frenulum lidah . Selain itu penyakit sistemik seperti diabetes melitus, neutropenia, aplastik anemia, glomerulositis, dermatomiositis dan lupus eritematosus dapat mempengaruhi terjadinya angina Ludwig . Penderita terbanyak berkisar antara umur 20-60 tahun, walaupun pernah dilaporkan terjadi pada usia 12 hari 84 tahun. Kasus ini dominan terjadi pada laki-laki, 3-4 kali lebih banyak daripada perempuan.

Melihat dari banyak nya dampak permasalahan kesehatan yang timbul jika kita mengabaikan kesehatan gigi dan mulut maka sangat di perlukan kebiasaan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut dan mulut. Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut diantaranya adalah menggosok gigi. Menggosok gigi direkomendasikan dilakukan selama 2 kali sehari. Waktu yang ideal menggosok gigi yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Lama menggosok gigi minimal tiga menit dengan gerakan memutar dari area gusi yang berwarna merah ke arah gigi yang berwarna putih. Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3 bulan sekali. Jika sikat gigi rusak sebelum 3 bulan itu berarti seseorang menyikat gigi terlalu keras dan penuh tekanan, sebaliknya jika sikat gigi tidak rusak setelah 3 bulan itu berarti seseorang tidak menyikat gigi dengan benar. Penting untuk menggosok lidah, karena pada permukaan lidah banyak terdapat bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.Penggunaan benang gigi atau sikat interdental setelah menggosok gigi sangat penting untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi. Penggunaan benang gigi miminal 1 kali sehari. Nutrisi juga mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut. Makanan dan minuman yang tinggi akan gula dan asam seperti permen, minuman berkarbonasi, dan soda dapat dengan mudah membuat zat asam dalam mulut meningkat. Penting untuk mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah dan minum lebih banyak air. Pemeriksaan gigi direkomendasikan dilakukan setiap enam bulan sekali. Pada masa pandemi Covid-19, konsultasi juga dapat dilakukan melalui telemedicine atau secara online. Jika diharuskan berkunjung ke dokter gigi sebaiknya membuat janji terlebih dahulu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di tempat klinik atau rumah sakit tersebut. Semua pasien yang datang ke tempat praktik Dokter Gigi, wajib mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan baru tersebut, demi keselamatan dan kesehatan bersama.

Terbit tanggal 11 Januari 2022
Covid
Bagikan ke lainnya

Artikel Lainnya
  • Judul Artikel
    Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19

    2 Juli 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Kondisi Perekonomian Usaha Kesehatan di Tengah Pandemi

    25 Desember 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?

    20 Januari 2022

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni

    8 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember

    15 Juni 2021

    Baca Artikel
  • Judul Artikel
    Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin

    29 Juni 2021

    Baca Artikel