Kasus Covid-19 di Jember masih terus bertambah dengan tren yang fluktuatif.

Jawa Timur menjadi salah satu wilayah kasus Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.

Untuk melakukan pencegahan kenaikan angka kasus Covid-19 dan menimbulkan kasus terkonfirmasi gelombang baru di Jember, UMC mengadakan vaksinasi untuk masyarakat Jember UNEJ Medical Centre mengadakan vaksinasi untuk masyarakat Jember.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 oleh UMC pada hari Jum at, 31 Desember 2021 adalah gratis untuk masyarakat umum. Adapun pelaksanaan Vaksin UMC sendiri tidak memungut biaya pada peserta, namun difasilitasi dari UMC.

Kegiatan vaksinasi dilakukan pada UNEJ Medical Center (UMC) pada tanggal 31 Desember 2021 pukul 08.00-11.00 yang dibuka untuk umum (masyarakat sekitar maupun mahasiswa Universitas Jember) dengan ketentuan pasien diharuskan dalam kondisi sehat dan telah melakukan istirahat yang cukup sebelum melakukan vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua. Kegiatan screening kesehatan dan anamnesis yang dilakukan oleh relawan TTDKBC batch 2 tahun 2021. Diikuti dengan pemberian vaksin, serta pencatatan data vaksinasi Covid-19.

Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Pfizer-BioNTech untuk dosis pertama, vaksin SinoVac untuk dosis kedua, dan vaksin Astrazeneca-Oxford untuk dosis kedua.

Vaksin Pfizer-BioNTech telah dicantumkan dalam daftar penggunaan darurat oleh WHO dan dipastikan aman serta efektif berdasarkan data dari uji klinis berskala besar. Berdasarkan data dari WHO, vaksin Pfizer-BioNTech, atau BNT162b2, terbukti 95% efektif dalam uji klinis skala besar berkelanjutan. Sejumlah hasil uji klinis menghasilkan efek samping berupa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan vaksin Pfizer di antaranya nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, serta demam. Reaksi tersebut cenderung ringan dan biasa terjadi pasca-imunisasi jenis vaksin lain pada umumnya.

Vaksin CoronaVac atau yang biasa disebut dengan SinoVac telah dicantumkan dalam daftar penggunaan darurat oleh WHO dan dipastikan aman serta efektif berdasarkan data dari uji klinis berskala besar. Berdasarkan informasi dari WHO, vaksin CoronaVac terbukti 51% efektif melawan infeksi simtomatik. Vaksin ini juga terbukti 100% efektif terhadap penyakit parah dan yang perlu perawatan rumah sakit.

Vaksin Astrazeneca-Oxford telah dicantumkan dalam daftar penggunaan darurat oleh WHO dan dipastikan aman serta efektif berdasarkan data dari uji klinis berskala besar. Berdasarkan data dari produsen, vaksin Astrazeneca-Oxford, atau AZD1222, terbukti 63% efektif dalam uji klinis skala besar berkelanjutan. Vaksin COVID-19 yang banyak digunakan dan paling tidak 50% efektif dapat membantu mengendalikan pandemi.

Tetap patuhi 5M! Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.

Tetap mematuhi protokol kesehatan 3M walaupun sudah menerima vaksin. Penting untuk diingat program vaksinasi saat ini masih terus berjalan sehingga kekebalan komunitasnya bisa tercapai. Dengan disiplin menerapkan protokol tersebut, kata dia, masyarakat dapat saling melindungi satu sama lain.