-
Pembaruan Sistem Pelayanan pada UPT Perpustakaan UNEJ di Era Pandemi Covid-19
2 Juli 2021
Baca Artikel -
Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Selama Pandemi Antibiotik dan Pengobatan Rumahan Bisa Membunuh Virus Corona ?
20 Januari 2022
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB Covid-19 Lakukan Visitasi Rutin di RSGM Universitas Jember
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Visitasi Gedung CDAST oleh Relawan Tim TDKB COVID-19 dalam Upaya Pemutusan Rantai Virus COVID-19
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Lakukan Visitasi di Gedung Biro Akademik Kemahasiswaan dan Alumni
8 Juni 2021
Baca Artikel -
Relawan Tim TDKB COVID-19 Batch 1 Tahun 2021 Lakukan Visitasi Rutin di Fakultas Hukum Universitas Jember
15 Juni 2021
Baca Artikel -
Cek Kelengkapan Protokol Kesehatan Agrotechno Park Universitas Jember, Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Lakukan Visitasi Rutin
29 Juni 2021
Baca Artikel
Bagaimana Desain Penataan Rumah Yang Baik Pasca Pandemi Covid-19?

Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir 2 tahun di Indonesia telah menyebabkan banyak perubahan dari berbagai sektor. Perubahan yang terjadi dapat dianggap sebagai pengembangan dari sistem yang sudah ada atau bahkan pembaharuan. Seperti yang diketahui, sektor pendidikan yang dilakukan secara daring dan sekarang sudah mulai dilakukan secara luring. Perkantoran yang menerapkan sistem WFH atau Work From Home juga merupakan dampak yang dirasakan akibat adanya pandemi Covid-19 ini.
Selain dua sektor yang disebutkan sebelumnya, terdapat hal lain yang turut berubah atau bahkan berkembang karena adanya pandemi ini. Salah satunya adalah perubahan desain tempat tinggal. Banyaknya pekerja yang diPHK atau bahkan kesulitan mencari pekerjaan dikarenakan pandemi, tidak sedikit yang sampai menjual tempat tinggal mereka dan memilih untuk menempati tempat yang lebih kecil agar hidup lebih berkecukupan. Dapat dilihat juga, hal ini menyebabkan banyaknya orang yang turut membeli properti tempat tinggal dan melakukan tren desain yang kian berkembang selama adanya pandemi.
Seiring berkembangnya jaman, tempat tinggal juga turut berkembang dengan penggunaan teknologi, atau sekarang lebih dikenal sebagai Smart Home. Smart Home merupakan rumah pintar berbasis teknologi, di mana beberapa fungsi dari alat elektronik yang berada di dalam rumah dapat dijangkau atau dikendalikan secara otomatis dengan mengandalkan koneksi internet atau fungsi teknologi lainnya. Smart Home ini tidak didasari dengan adanya pandemi, namun turut membantu perkembangan tren desain yang ada pada saat ini.
Tren desain yang dimaksud merupakan pengefisiensian ruang dan tata letak dari berbagai fungsi alat yang terdapat pada tiap-tiap rumah tinggal. Meskipun tidak sedikit orang yang menggunakan rumah sebagai properti investasi, namun tetap saja dalam pengembangannya mereka turut menjadikan rumah tersebut dengan dasar tren desain yang berkembang pada saat ini. Beberapa tren desain yang dapat diketahui adalah area terbuka, adanya pandemi Covid-19 menyebabkan tata letak terhadap rumah menjadi seakan sangat membutuhkan area terbuka yang berfungsi untuk kebutuhan sirkulasi udara yang lebih segar dan juga memanfaatkan cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah.
Selain tren desain yang sudah dibahas, ada juga yang dimaksud dengan rumah sehat. Rumah sehat merupakan tempat tinggal yang memungkinkan para penghuninya dapat mengembangkan dan membina fisik, mental maupun sosial keluarga, dengan kata lain rumah sehat merupakan rumah tinggal yang harus memiliki rasa nyaman oleh penghuninya. Terdapat prinsip rumah sehat yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR, antara lain: memiliki elemen bangunan, yaitu terdiri dari kepala atau atap rumah, badan atau bagian dalam rumah, dan juga kaki atau alas pada rumah. Selain itu, rumah sehat juga harus memenuhi syarat kesehatan, seperti, lantai dan dinding harus kering (tidak lembab) dan juga mudah dibersihkan, ventilasi/jendela yang cukup agar udara dapat keluar masuk dengan baik, jendela atau sirkulasi udara harus dapat ditembus sinar matahari, dan juga harus memiliki letak sesuai dengan arah matahari (timur-barat) agar dapat memiliki penyinaran matahari yang cukup merata.
Untuk penataan ruang, sudah diatur untuk rumah sehat tersebut. Aturan tersebut sebagai berikut, untuk kamar tidak harus dapat dimasuki sinar matahari pagi dan juga memiliki luas jendela minimal 1/9 luas ruangan. Pada ruang makan, selain digunakan untuk kegiatan makan, dapat digunakan juga sebagai ruang keluarga, sehingga harus memiliki penerangan alami dan juga penerangan buatan yang cukup. Pada bagian dapur, karena berhubungan dengan api, maka harus memiliki sirkulasi udara yang bagus, pencahayaan yang cukup, dan juga pada bagian sekitar kompor harus dilindungi atau dilapisi dengan bahan yang tahan api. Pada bagian kamar mandi/WC, karena hampir selalu basah, maka harus memiliki lubang angin dan penerangan yang cukup, sehingga peredaran udara terjadi dengan baik, dan juga pada bagian dinding harus berbahan yang tahan dengan percikan air agar tidak mudah merusak komponen bangunan, dan jika dapat ditambahkan, pada bagian sisi yang terbuka harus mendapat sinar matahari secara langsung.
Penulis,
Widya Nur Isnaeni
Kelompok 3
Relawan TTDKBC
DPL Ahmad Zainuddin, SP., M.Si.
Narasumber: Ir. Syamsul Arifin S.T., M.T.
Terbit tanggal
21 Januari 2022
Covid
Bagikan ke lainnya
Artikel Lainnya