Pandemi Covid-19 yang dimulai pada 11 Maret 2020 memberikan banyak dampak kepada berbagai aspek kehidupan, tidak hanya pada dunia ekonomi dan sosial, tetapi dunia pendidikan juga merasakan dampak dari penyebaran Covid-19 (Purwanto et al., 2020). Dampak yang paling dirasakan mahasiswa adalah dengan perubahan metode pembelajaran menjadi pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh dari rumah, sebagaimana tertuang dalam Edaran Dirjen Dikti mengenai pembelajaran selama masa kedaruratan pandemi Covid-19.

Mengapa Pembelajaran Daring Menjadi Masalah?

Semenjak pandemi Covid-19, proses pembelajaran secara online atau daring terasa semakin berat, kurang efektif, dan banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan. Pembelajaran daring juga membutuhkan perangkat dan jaringan internet yang memadai untuk mendukung perkuliahan jarak jauh.

Menurut Khanun Nailufar, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dalam wawancara yang dilakukan pada 28 Desember 2021, mengatakan bahwa selama pembelajaran daring tentunya ada beberapa kendala yaitu mengenai kondisi sinyal yang terkadang tidak stabil dan menghambat proses pembelajaran, contohnya saat proses diskusi kelas tutorial atau praktikum yang terhambat, dan proses kuliah saat dosen sedang menjelaskan materi karena sinyal yang tidak stabil dan suara terputus-putus, mahasiswa jadi tidak bisa memahami materi dengan baik, tidak jarang juga para dosen mengalami masalah teknik maupun terkait sinyal saat pembelajaran menggunakan media zoom, sehingga hal tersebut juga menghambat pembelajaran dan mengulur waktu sehingga dosen kehabisan waktu saat sedang menjelaskan materi.

Pernyataan Khanun Nailufar juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adnan Anwar (2020) yang menjelaskan bahwa terdapat banyak kendala yang dirasakan mahasiswa selama perkuliahan daring, mulai dari akses internet yang kurang memadai, mahalnya kuota internet, hingga ketidakefektifan proses interaksi selama kegiatan perkuliahan.

Kesulitan atau kendala yang dialami mahasiswa terutama dalam perkuliahan daring dapat menjadi salah satu penyebab burnout pada mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan academic burnout pada jenjang pendidikan, disimpulkan bahwa mahasiswa mengalami academic burnout karena berbagai kebutuhan dan kendala selama pembelajaran daring (Febriani et al., 2021).

Kuliah merupakan situasi yang dapat membuat stress dan tentunya dapat menyebabkan mahasiswa mengalami academic burnout.

Apa itu Academic Burnout?

Academic burnout merupakan perasaan lelah yang disebabkan karena adanya tuntutan akademik sehingga seorang individu menjadi putus asa dan merasa tidak mampu ataupun tidak kompeten menjadi mahasiswa (Schaufeli et al. 2002). Academic burnout juga mengacu pada stres, beban atau faktor psikologis lainnya karena proses pembelajaran yang diikuti mahasiswa sehingga menunjukkan keadaan kelelahan emosional, kecenderungan untuk depersonalisasi, dan perasaan prestasi pribadi yang rendah (Yang, 2004). Academic burnout ditandai dengan adanya persepsi negative terhadap beban belajar, tugas yang berlebihan, kurangnya fasilitas belajar, kesulitan dalam ujian, waktu ujian yang singkat, persyaratan akademik, persaingan dengan teman sebaya, takut gagal, dan ketidakpastian tentang masa depan (Fun et al., 2021).

Kalau saya, selama ini pernah mengalami burnout tetapi tidak sering, yang saya rasakan saat burnout adalah rasa lelah, hilang semangat dan stress, Kata Khanun Nailufar dalam wawancara yang dilakukan pada 28 Desember 2021 lalu.

Academic burnout akan berdampak serius yang menyebabkan mahasiswa mengalami kebosanan untuk melakukan kegiatan pembelajaran, menurun bahkan hilangnya motivasi untuk belajar, malas untuk belajar, dan menurunnya prestasi belajar (Muna, 2013).

Khanun Nailufar juga menambahkan hal yang biasa dilakukan saat burnout adalah sharing dengan teman, dan keluarga, tapi terutama lebih kepada teman kuliah dengan bercerita dan sharing bisa mengeluarkan apa saja yang dirasakan karena tentunya teman kuliah mungkin juga mengalami hal yang sama sehingga bisa saling sharing, saling menyemangati dan memotivasi. Hal lain yang Khanun Nailufar lakukan di waktu senggang adalah melakukan kegiatan sesuai hobiatau jalan-jalan bersama teman.

Dengan munculnya berbagai dampak negatif ketika mahasiswa mengalami academic burnout, tentunya mahasiswa dapat mengatasinya jika mahasiswa mampu untuk merespon stressor yang menyebabkan burnout yang dialaminya secara positif, maupun menghindari hal-hal negtaif sehingga dia bisa terhindar dari masalah tersebut.

Relawan TTDKBC

Penulis,

Erika Neferia Laurentina

Kelompok 33

Relawan TTDKBC Batch 2 Tahun 2021

DPL : Nova El Maidah, S.Si., M.Cs

Daftar Pustaka

Adnan, M., Anwar, K. 2020. Online learning amid the COVID-19 pandemic: Students perspectives. Journal of Pedagogical Sociology and Psychology, 2(1), 45 51.

Febriani, R. D., Hariko, R., Yuca, V., Magistarina, E. 2021. Factors Affecting Student s Burnout In Online Learning. Jurnal Neo Konseling, 3(3), 32 38.

Muna, N. R. 2013. Efektifitas Teknik Self Regulation Learning. Holistik, 14(02), 57 78.

Mustakim M., 2020. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN MEDIA ONLINE SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA , Al asma : Journal of Islamic Education, 2(1), pp. 1 12. doi: 10.24252/ASMA.V2I1.13646

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C. H., Putri, R. S. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1 12.

Schaufeli, W. B., Mart nez, I. M., Pinto, A. M., Salanova, M., Barker, A. B. 2002. Burnout and Engagement in University Students A Cross-National Study. Journal of Cross-Cultural Psychology, 33(5), 464 481.

Yang, H. J. 2004. Factors affecting student burnout and academic achievement in multiple enrollment programs in Taiwan s technical-vocational colleges. International Journal of Educational Development, 24(3), 283 301.